"Pengungsian ada di Rusun Rawa Buaya untuk warga RT 1, 2, 3, 4 dan 5," ujar Camat Cengkareng Ahmad Faqih, Jumat (4/12/2020).
Selain rusun Rawa Buaya, sebuah pabrik tak terpakai yang berlokasi Jalan Dharmawanita IV juga dijadikan tempat pengungsian.
Jika kedua lokasi tersebut tidak dapat digunakan, Faqih menjelaskan bahwa pihaknya telah menyediakan GOR Cengkareng sebagai tempat pengungsian.
Di samping itu, dapur umum untuk pengungsian akan berlokasi di Kantor Kecamatan Cengkareng.
Antisipasi ini diperlukan sebab Kelurahan Rawa Buaya telah langganan dilanda banjir.
"Kelurahan ini yang paling sering terdampak banjir. Pengalaman dua tahun belakangan khususnya banjir di awal 2020 itu intensitas luar biasa, ketinggiannya satu sampai dua meter, tiga hari tidak surut," jelas Faqih.
Tak hanya itu, pihak pemerintah kota (pemkot) juga menjadikan Kelurahan Rawa Buaya kampung tangguh bencana guna menyiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan jika bencana banjir kembali melanda.
Di samping itu, Faqih menjelaskan bahwa penanganan banjir tahun ini dilakukan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Bukan hanya menambah sarana prasarana, tetapi pihaknya juga harus melakukan serentetan penyesuaian karena Jakarta masih berada di masa pandemi Covid-19.
Ketika warga akan masuk ke pengungsian, mereka diwajibkan melakukan tes cepat Covid-19.
Apabila reaktif, akan dirujuk ke rumah sakit maupun wisma atlit.
Tak hanya itu, lokasi pengungsian pun tak lagi dipisah berdasarkan jenis kelamin, melainkan berdasarkan keluarga.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/05/05350001/rusun-rawa-buaya-dipersiapkan-jadi-tempat-pengungsian-banjir