“Pekan ini hati saya seperti tersayat mendengar kabar gaji dan tunjangan anggota DPRD DKI bakal dinaikkan gila-gilaan,” tulis Miraj Yusuf dalam petisinya.
Total gaji, tunjangan, dan dana kegiatan untuk setiap anggota DPRD diusulkan akan naik dari menjadi sekitar Rp 8,38 miliar per tahun. Usulan itu kini sedang dibahas dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2021.
Saat ini total gaji, tunjangan, dan dana kegiatan yang diterima anggota DPRD DKI sekitar Rp 2,7 miliar.
Berdasarkan usulan baru itu, setiap anggota DPRD akan memperoleh gaji, tunjangan, dan dana kegiatan hampir Rp 700 juta per bulan dari dana APBD.
“Sementara, ada banyak warga Jakarta yang setiap hari hanya bisa membawa pulang Rp 50 ribu ke rumah. Sebulan, cuma Rp 1,5 juta,” tulis Miraj Yusuf.
“Kok ini para anggota DPRD justru menaikkan gaji dan tunjangan buat diri mereka sendiri? Mohon diingat, kenaikan gaji dan tunjangan itu menggunakan uang pajak rakyat. Kami, sebagai rakyat, tidak ikhlas uang itu dipakai memperkaya diri anggota dewan,” tulis Miraj Yusuf.
Miraj Yusuf berharap hati para anggota DPRD terketuk. Menurutnya, orang-orang yang terpuruk karena pandemi Covid-19 itu nyata.
“Tinggal tidak jauh dari mereka berkantor. Saatnya nurani bicara. Tolak kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPRD DKI Jakarta!,” tulis Miraj.
Hingga saat ini, petisi tersebut telah ditandatangani 3.712 orang.
Jika ingin berpartisipasi dalam penandatanganan petisi penolakan kenaikan gaji anggota DPRD DKI Jakarta, silakan klik tautan ini https://www.change.org/p/anggota-dprd-gaji-dprd-dki-jakarta-naik-masa-kita-diam-aja.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/07/10184801/petisi-online-tolak-kenaikan-gaji-dprd-jakarta-telah-ditandatangani-3712