JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta belum terkendali seperti yang diklaim Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ia justru menilai kondisi pandemi di Ibu Kota saat ini masih dalam tahap kritis.
"Sekarang masih situasi kritis, bukan terkendali," kata Dicky kepada Kompas.com, Selasa (8/12/2020).
Dicky menyebutkan, belum terkendalinya Covid-19 di DKI Jakarta ini bisa dilihat dari angka positivity rate atau persentase jumlah kasus positif dibandingkan dengan orang yang dites.
Saat ini, positivity rate di Jakarta masih berada di angka 8,3 persen.
Bahkan, dalam sepekan terakhir, persentase kasus positif mencapai 9 persen.
"Positivity rate 8-10 persen itu dalam situasi kritis, serius sekali. Tidak bisa dibilang terkendali," ujarnya.
Dicky menilai positivity rate yang masih tinggi itu menunjukkan ada banyak kasus yang tak terdeteksi, baik melalui testing maupun tracing.
Kasus yang tak terdeteksi itu bisa menyebabkan tingginya kasus kematian ataupun pasien yang butuh perawatan di rumah sakit.
Ia menilai, Covid-19 di Jakarta baru bisa dibilang sedikit terkendali jika angka positivity rate berada di kisaran 5-8 persen.
"Dan kalau mau dibilang sangat terkendali, itu di bawah 5 persen," kata dia.
Dengan kondisi ini, Dicky menilai Pemprov DKI harus tetap konsisten menerapkan aturan selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi sambil tetap memasifkan upaya testing dan tracing.
Kasus Covid-19 di DKI Jakarta meningkat sebanyak 13,4 persen atau bertambah 16.808 kasus dalam waktu dua pekan terakhir.
Pada 21 November 2020, total ada 125.822 kasus Covid-19 di Jakarta.
Dua pekan kemudian, tepatnya 5 Desember 2020, kasus Covid-19 di Jakarta meningkat jadi 142.630 kasus.
Namun, Gubernur Anies mengeklaim kasus Covid-19 di Ibu Kota masih terkendali.
"Berdasarkan data-data epidemiologis selama penerapan PSBB masa transisi dua pekan terakhir, kondisi wabah Covid-19 DKI Jakarta masih terkendali," ujar Anies dalam keterangan tertulis, Minggu (6/12/2020).
Anies pun memutuskan PSBB transisi selama 14 hari, yakni 7-21 Desember 2020.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/08/10594451/anies-klaim-wabah-terkendali-epidemiolog-justru-sebut-kasus-covid-19-di
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan