Pihak gereja memastikan akan menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19 selama ibadah.
"Kita sudah koordinasi dengan gereja-gereja, mereka terapkan protokol kesehatan," terang Tamo, Kamis (10/12/2020).
Tamo mengatakan, pihak gereja akan mengurangi kapasitas menjadi 50 persen. Nantinya, jemaat diharuskan mendaftar jika ingin menghadiri kebaktian di gereja.
"Jadi (jemaat) harus mendaftar, jadi nggak bisa langsung datang," jelasnya.
Ketika hendak masuk ke gereja, jemaat harus menunjukkan bukti pendaftaran kepada petugas di gereja terlebih dahulu.
"Nanti juga kalau masuk, nggak bisa sembarangan. Minta dulu bukti dia sudah mendaftar," ujar Tamo.
Jemaat yang mendaftar kemudian akan mendapat nomor tempat duduk dan harus duduk sesuai dengan nomor yang didapat.
Jarak antara satu jemaat dengan yang lainnya tetap dijaga.
"Jadi nanti satu kursi panjang itu dikasih nomor, nanti (jemaat) duduk sesuai nomor. Tapi kapasitasnya nggak sampai penuh, ada jarak," tambahnya.
Sementara, jemaat yang tak datang secara langsung akan mengikuti ibadah melalui live streaming gereja.
Tamo menyatakan, ada juga gereja yang memilih meniadakan ibadah tatap muka dan hanya menggelar ibadah secara online.
"Banyak juga yang live streaming saja gitu semuanya," tambahnya.
Tamo menyatakan bahwa pihaknya juga akan melaksanakan pengamanan di lingkungan gereja bersama TNI-Polri.
Berdasarkan penjelasan pihak gereja tersebut, Tamo mengaku optimistis tidak akan terjadi banyak pelanggaran protokol kesehatan pada ibadah perayaan Natal nanti.
Jika tetap ada pelanggaran protokol kesehatan, ia menyatakan bahwa satuan tugas Covid-19 di masing-masing gereja yang akan mengambil tindakan.
"Iya kan itu di setiap gereja juga ada satgas Covid-19, jadi nanti mereka saja, kalau memang ada pelanggaran," imbuhnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/11/05250041/ibadah-natal-di-jakarta-saat-pandemi-gereja-buka-pendaftaran-dan-batasi