Suhaimi mengatakan, persiapan harus dilakukan bukan hanya untuk mencegah terjadinya kerumunan dan antrean tetapi juga untuk menyalurkan bansos tepat waktu.
"Bank DKI yang ditunjuk untuk menyalurkan juga harus mempersiapkan perangkat dan SDM yang memadai sehingga bisa disalurkan tepat waktu dan tidak ada antrean atau kerumitan yang menyusahkan warga," ujar Suhaimi dalam pesan teks, Jumat (18/12/2020).
Suhaimi menyetujui bansos dalam bentuk uang tunai tersebut.
Menurut dia, bansos dalam bentuk tunai bisa mengurangi kerumunan saat pembagian. Bansos dalam bentuk tunai juga bisa memutar roda perekonomian di tingkat usaha mikro di masyarakat.
"Berdampak positif pada geliat ekonomi warga, khususnya warung-warung warga sehingga roda ekonomi di tingkat bawah berjalan," kata dia.
Politikus PKS itu juga berharap agar bantuan sosial dalam bentuk tunai atau sembako bisa tepat sasaran.
"Yang penting warga menjadi ringan, tepat dan sampai pada sasaran serta aman dari penularan Covid-19," ucap Suhaimi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya mengatakan, Pemprov DKI akan mengganti bentuk bansos menjadi bentuk uang tunai. Nilai bansos yang akan diberikan sebesar Rp 300.000 setiap kepala keluarga (KK) selama 6 bulan mulai Januari 2021.
"Jadi bentuknya (nilainya) sama Rp 300.000. Cuma waktu itu kan Rp 300.000 di tahun 2020 ini dalam bentuk sembako, termasuk distribusi termasuk packaging, dan lain-lain," kata Ariza, kemarin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/18/16424841/bansos-covid-19-diberikan-tunai-pimpinan-dprd-minta-bank-dki-cegah