BOGOR, KOMPAS.com - Sudah 10 tahun, Abdul Rohim mendedikasikan dirinya di jalanan Ibu Kota sebagai penyapu ranjau paku.
Saban hari, pagi dan sore, sebelum dan sesudah pulang bekerja sebagai sopir pribadi, Rohim selalu melakukan aktivitas tidak biasanya itu.
Kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, menjadi saksi bisu perjuangan bapak anak tiga yang sejak 2010 lalu secara sukarela menyelamatkan para pengendara dari ranjau-ranjau paku yang ditebar di jalan oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Rohim bercerita, saat itu dirinya pernah melihat pengendara sepeda motor yang meninggal setelah terjatuh dan terlindas mobil akibat ranjau paku.
Peristiwa yang dilihatnya itu menjadi momen bagi Rohim untuk berbuat sesuatu, membantu dan menyelamatkan nyawa para pengguna jalan.
Awalnya, tentu tidak mudah bagi Rohim membersihkan jalan dari ranjau paku. Memungut satu per satu paku di sepanjang jalan Daan Mogot pun harus ia lakoninya.
"Dari tempat kerja pulang menuju Cengkareng melewati Daan Mogot, waktu itu rawan sekali ranjau paku. Saya berinisiatif dan prihatin banyak ranjau di jalanan. Saya ambil pakai tangan karena belum punya sapu magnet," kenang Rohim, saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (21/12/2020).
Rohim mengatakan, selama kurun waktu setahun, ia terus membersihkan ranjau paku seorang diri. Hingga pada 2011, ada seorang bapak yang mendatanginya untuk membantu pekerjaan tersebut.
Keakraban keduanya pun terjalin. Hingga munculah ide untuk membentuk satu komunitas penyapu ranjau paku bernama Saber (Sapu Bersih) Ranjau Paku.
"Awal 2011 saya ketemu dengan Pak Siswanto, dia juga tertarik mengikuti saya. Akhirnya setelah ngobrol, saya ada ide untuk mendirikan satu komunitas yang dinamakan Saber singkatan dari sapu bersih," ungkap Rohim.
"Waktu itu awalnya ada tiga sampai empat orang. Akhirnya ada teman media yang ikut meliput, jadi masyarakat luas tahu kegiatan kita. Dan Alhamdulillah banyak dari masyarakat yang bergabung bersihin paku di jalan," tambahnya.
Atas dedikasinya itu, Rohim bersama anggota komunitasnya mendapat apresiasi dari Polda Metro Jaya. Komunitas Saber Ranjau Paku ini kemudian dijadikan sebagai mitra kepolisian setempat.
"Tanggal 11 januari 2012 kita resmi diangkat jadi mitra sebagai Polmas (polisi masyarakat). Kita diapresiasi, diberi penghargaan, dan kita diberi rompi dengan nama tim saber karena dianggap berjasa membantu kepolisian membersihkan ranjau paku di jalanan," tuturnya.
Penghargaan pahlawan lalu lintas
PT Jasa Raharja memberikan apresiasi terhadap Rohim atas dedikasinya membantu mengurangi angka kecelakaan di jalan raya melalui program Traffic Hero.
Rohim dinilai berkontribusi besar bagi masyarakat dan lingkungannya, terutama dalam hal keselamatan berkendara di jalan.
Sebagai bentuk apresiasi tersebut, ia mendapat piagam penghargaan termasuk uang tunai sebesar Rp 15 juta.
Direktur Manajemen Risiko Teknologi Informasi PT Jasa Raharja Wahyu Wibowo mengatakan, minimnya dukungan dan apresiasi yang diberikan kepada para relawan di jalan raya menjadi alasan diadakannya program "Traffic Hero".
Wahyu menyebut, berdasarkan data kepolisian, angka kecelakaan di jalan setiap tahun selalu meningkat.
Ia menuturkan, merujuk pada Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, penyebab kecelakaan lalu lintas dapat diklasifikasi menjadi beberapa faktor yaitu, kelalaian dari pengguna jalan, ketidaklayakan kendaraan, dan faktor kondisi jalan.
"Traffic Hero merupakan ajang apresiasi kepada masyarakat yang berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran berlalu lintas dengan mengurangi angka kecelakaan," kata Wahyu.
"Harapannya dengan adanya apresiasi ini dapat memberikan inspirasi bagi yang lain untuk berbuat baik saat berlalu lintas di jalan," lanjutnya.
Dirinya menjelaskan, selain Rohim, Jasa Raharja juga memberikan penghargaan kepada sejumlah relawan lainnya yang telah berjasa berperan aktif dalam keselamatan di jalan raya, seperti relawan penjaga perlintasan rel kereta api hingga relawan pengawal mobil ambulan.
"Komunitas-komunitas seperti ini selalu kita libatkan. Yang pertama supaya dia yang selalu mengingatkan kita semua. Kampanye keselamatan dan kenyamanan di jalan," ucapnya.
"Bukan hanya itu, keamanannya juga. Orang yang tadinya mau jambret jadi nggak jadi. Ini juga punya nilai keekonomian tinggi dan membantu sub ekonomi non formal kita," pungkas Wahyu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/23/10140151/abdul-rohim-sang-penyapu-ranjau-paku-di-jalanan-ibu-kota-jadi-pahlawan