Salin Artikel

Klaster Covid-19 di Panti Sosial Cengkareng, 61 Penghuni Lansia Bergejala dan 1 Pegawai OTG

JAKARTA, KOMPAS.com - Hanya ada satu orang pegawai Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 2 Cengkareng yang tak bergejala meskipun terpapar Covid-19.

Sementara, empat pegawai lainnya bergejala. Demikian pula 61 lansia penghuni panti yang terinfeksi Covid-19.

"Dari lima pegawai, satu tanpa gejala. (Sedangkan) 61 orang lansia bergejala semua," jelas Kasubag Tata Usaha Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 2 Cengkareng Ruddy Muhtar, saat dihubungi Rabu (23/12/2020).

Meski demikian, Ruddy menjelaskan bahwa tak ada pasien yang menjalani perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU) maupun harus mengenakan ventilator.

"Sampai saat ini belum ada (yang dirawat di ICU)," jelas Ruddy.

Pihaknya juga masih menunggu hasil tes usap 114 penghuni dan pegawai lain yang hingga kini belum keluar.

"114 penghuni belum keluar hasil tesnya. Kemarin yang tes 384. Nah 270 sudah keluar hasilnya yang kemarin 66 orang positif," jelasnya.

Sementara itu, panti sendiri di-lockdown selama satu minggu mulai hari ini.

Pegawai yang bekerja di panti diarahkan untuk menginap di sana, sehingga tidak ada orang yang datang maupun meninggalkan panti.

Panti juga telah disemprot menggunakan cairan disinfektan.

"Dari kemarin teman-teman (pegawai) nginep sini. Artinya supaya mereka itu tidak aktivitas keluar masuk," jelas Ruddy.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 61 orang penghuni dan lima orang pegawai panti dinyatakan positif terpapar Covid-19 pada Senin (21/12/2020).

Seluruhnya telah dirawat di Rumah Sakit Umum Khusus (RSUK) Duren Sawit.

Menurut Ruddy, awalnya terdapat tiga orang penghuni yang mendapatkan hasil reaktif ketika menjalankan tes cepat Covid-19 pada 7 Desember 2020 lalu.

Ketiga orang penghuni tersebut merupakan Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dan sedang mengalami gangguan depresi, sehingga harus dibawa ke Rumah Sakit.

"Yang tiga orang ini tingkat stress, tingkat depresinya tinggi, makanya kita bawa ke RS Herjan grogol," ujar Ruddy, Selasa (22/12/2020).

Karenanya, harus dilaksanakan tes cepat Covid-19 kepada ketiga orang tersebut.

"Iya SOP-nya (standard operating procesure) harus rapid (test Covid-19). Nah di rapid-lah tiga orang itu. Begitu rapid, reaktif hasilnya," jelas Ruddy.

Karena mendapatkan hasil reaktif, ketiga orang tersebut pun melaksanakan tes usap Covid-19.

"Kemudian, pada tanggal 8 Desember, (test) swab Covid-19," ujar Ruddy.

Sambil menunggu keluarnya hasil tes usap, ketiga orang tersebut segera dipisahkan dari penghuni panti lainnya.

Dua hari kemudian, hasil tes keluar, di mana dua dari tiga orang yang menjalankan tes dinyatakan terpapar Covid-19.

"Langsung dibawa puskesmas ke Rumah Sakit Duren Sawit," jelasnya.

Beberapa hari kemudian, seluruh penghuni dan petugas panti pun diharuskan menjalankan tes usap Covid-19.

Pada tanggal 21 Desember hasil tes usap 270 orang penghuni dan pegawai keluar, di mana 66 orang dinyatakan positif Covid-19.

Ruddy menjelaskan bahwa dari 61 orang penghuni yang berusia lanjut, 15 di antaranya merupakan orang dengan masalah kejiwaan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/23/15451431/klaster-covid-19-di-panti-sosial-cengkareng-61-penghuni-lansia-bergejala

Terkini Lainnya

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke