Pria bernama Ben Gobay itu mengaku tidak mengetahui adanya aturan yang mewajibkan jemaat melakukan pendaftaran untuk mengikuti ibadah Natal di Gereja Katedral.
"Saya sudah 21 tahun di sini katedral. Tapi karena aturannya, administrasi yang dibuat oleh manusia ini sebenarnya membatasi para umat," ujarnya di depan Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Jumat (25/12/2020).
Ben Gobay sempat bernegosiasi dengan petugas agar diperbolehkan mengikuti ibadah, meski tidak melakukan pendaftaran. Namun, pihak Gereja Katedral tetap menolak.
Dia akhirnya memahami kebijakan tersebut, meski tetap merasa kecewa lantaran tidak dapat melangsungkan misa Natal di Gereja Katedral pada tahun ini.
"Ya saya satu sisi saya kecewa kenapa dibatasi karena aturan. Kami tidak tahu (aturan). Kami bersahabat dengan corona. Tetap rayakan Natal dengan sukacita, gimanapun," ungkapnya.
Sementara itu, Humas Keuskupan Agung Jakarta dan Gereja Katedral Jakarta Susyana Suwadie mengatakan, masih ada sejumlah jemaat yang tetap datang ke Gereja Katedral meski tidak memiliki undangan.
"Ada tapi memang tidak banyak. Karena kita tidak sosialisasikan. Kita beri pengertian," ujar Susy kepada wartawan, Jumat.
Pihaknya pun meminta pengertian para jemaat bahwa saat ini terdapat aturan untuk membatasi jumlah peserta Misa Natal demi mengantisipasi penularan Covid-19.
"Iya jadi tidak bisa untuk datang langsung tanpa daftar ataupun bukan dari umat paroki ini," kata Susy.
Untuk diketahui, misa Natal secara langsung di Gereja Katedral pada Jumat hari ini akan dibagi menjadi dua gelombang.
Ibadah tatap muka gelombang pertama akan berlangsung pada pukul 11.00 WIB, sementara yang kedua akan dimulai pada sore hari, yakni pukul 17.00 WIB.
Dalam pelaksanaanya, Gereja Katedral membatasi jumlah jemaat yang diperkenankan hadir dalam ibadah natal secara offline.
Hanya tersedia 309 kursi bagi jemaat yang akan melaksanakan ibadah Natal secara langsung atau 20 persen dari kapasitas normal Gereja Katedral.
Mereka yang diperbolehkan mengikuti ibadah tatap muka itu merupakan jemaat yang sebelumnya sudah melakukan pendaftaran secara daring melalui situs belarasa.id.
Setelah melakukan pendaftaran, para jemaat akan mendapat undangan berbentuk barcode sebagai penentu tempat duduk saat ibadah di Gereja Katedral.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/25/17233971/belum-mendaftar-jemaat-gereja-katedral-kecewa-gagal-ikut-misa-tatap-muka