Menurut praktisi media pendidikan Hary Candra, saat ini media interaktif menjadi salah satu solusi proses PJJ yang sedang dijalankan di berbagai kota/kabupaten selama pandemi Covid-19.
"Sebenarnya, PJJ atau tidak PJJ, it's not an issue. Tapi kalau mengajar seperti ini (menggunakan media interaktif), akan berbeda (hasilnya)," kata Hary, Senin (28/12/2020).
Dalam penerapannya, media interaktif sendiri menggabungkan antara visual serta audio. Tentunya dengan partisipasi aktif dari siswa.
Hary sempat memeragakan salah satu bentuk media interaktif yang ia kembangkan, yakni PesonaEdu.
Buku elektronik di PesonaEdu yang ia pilih adalah pelajaran matematika untuk jenjang sekolah dasar (SD).
Hary memeragakan sebagai seorang guru yang mengulas salah satu soal di buku elektronik tersebut. Di satu sisi, siswa yang memerhatikan juga mampu berinteraksi guna menjawab soal tersebut.
"Interaktif tidak hanya menarik, tapi juga hasil belajarnya optimal," ungkap Hary.
Ia menambahkan, media pembelajaran yang bersifat interaktif memang akan memakan waktu yang sedikit lebih lama dibanding dengan media pembelajaran umumnya.
Umumnya, media pembelajaran saat ini hanya menggunakan buku cetak atau buku elektronik tanpa media interaktif di dalamnya.
"Kalau di media interaktif, ada bagian tertentu yang bisa ditanggap (oleh siswa). Bagian yang butuh waktu lebih lama," kata Hary.
Namun, menurut Hary, hal tersebut tergantung dari bahan pembelajaran media interaktif yang ditentukan.
"Namun, kalau dia sudah mengerti, tidak akan lupa," ucap Hary.
Ia mengaku, bagian pembelajaran yang terpenting adalah pengertian dari sebuah konsep, bukan penghafalan.
"Kekuatan memori suatu gambar, itu secara pendidikan jauh tinggal lebih lama (di otak). Pendidikan proses untuk mengerti, bukan untuk menghafal," kata Hary.
Oleh karenanya, Hary mengembangkan media interaktif tersebut dalam 34 tahun belakangan. Ia mengaku, pengguna media interaktif yang ia kembangkan sudah mencapai 13.000 sekolah di Indonesia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/28/16254691/hadirnya-media-interaktif-jadi-jawaban-di-tengah-dilema-proses