JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, saat ini Pemprov DKI sedang menyiapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan sistem blended learning atau sistem belajar gabungan, antara tatap muka dengan daring.
"Kami sedang mempersiapkan panduan pembelajaran blended learning, pembelajaran yang diatur sebagian tatap muka, (dan) sebagian online. Ini kami coba persiapkan berbagai regulasi syarat dan fasilitasnya," ujar Ariza dalam acara Sapa Indonesia Malam KompasTV, Sabtu (2/1/2020).
Ariza mengatakan, saat ini Pemprov DKI Jakarta mengambil kebijakan untuk tetap menunda pembukaan KBM tatap muka di sekolah.
Alasannya, selain kasus Covid-19 masih tinggi, keselamatan dan kesehatan warga Jakarta menjadi prioritas utama. Dikhawatirkan apabila KBM tatap muka dibuka akan mempercepat penyebaran kasus Covid-19.
"Sampai hari ini kebijakan kami masih tetap belum memberlakukan tatap muka. Kebijakan masih belajar secara daring atau online dari rumah," tutur Ariza.
Politikus Partai Gerindra menggambarkan blended learning akan memadukan proses belajar dari rumah dan di sekolah dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan.
Proses blended learning akan disusun sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh lembaga khusus anak dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF).
"Penilaian (blended learning) yang didasarkan pada standar kemendikbud dengan keputusan kadisdik serta berpedoman pada apa yang diminta oleh UNICEF," tutur Ariza.
Selain itu Pemprov DKI Jakarta juga menunggu aspirasi dari berbagai pihak dengan membuka website untuk menampung pendapat dari berbagai pihak terkait rencana blended learning tersebut.
"Kami menunggu berbagai aspirasi berbagai pihak untuk memberikan masukan. Silakan bisa membuka baik dari HP (handphone) maupun laptop, siapbelajarjakarta-jakartagis.hub.arcgis.com," ucap Ariza.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/03/09561881/tunda-belajar-tatap-muka-pemprov-dki-jakarta-siapkan-kbm-blended-learning