Salin Artikel

Wacana Pemprov DKI Terapkan KBM Blended Learning di Mata Orangtua, Setuju tapi...

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan, Pemprov DKI tengah menyiapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan sistem blended learning atau sistem belajar gabungan antara tatap muka dengan daring.

"Kami sedang mempersiapkan panduan pembelajaran blended learning, pembelajaran yang diatur sebagian tatap muka, (dan) sebagian online. Ini kami coba persiapkan berbagai regulasi syarat dan fasilitasnya," ujar Ariza dalam acara Sapa Indonesia Malam KompasTV, Sabtu (2/1/2020).

Wacana tersebut rupanya disambut positif oleh sejumlah orangtua murid.

Angel, warga Kalideres, Jakarta Barat, misalnya. Ibu dari seorang putra yang bersekolah di taman kanak-kanak (TK) itu menyetujui adanya rencana KBM blended learning tersebut.

"Saya sangat setuju tatap muka karena itu sangat efisien ya untuk pendidikan anak ke depan. Kalau virtual, penyerapan pembelajaran oleh anak paling saya rasa paling maksimal hanya 50 persen penyerapannya dan itu juga karena banyak dibantu orangtua juga," kata Angel saat dihubungi Kompas.com.

Akan tetapi, Angel menilai bahwa penerapan pembelajaran tatap muka lebih baik dilakukan ketika pandemi Covid-19 relatif sudah kondusif.

"Tapi, itu (tatap muka) hanya bisa dilakukan apabila situasi sudah mendukung, misalnya vaksin sudah efektif atau status pandemi sudah berakhir," ujar Angel.

"Jadi, saat ini saya sebagai orangtua memprioritaskan kesehatan anak dan tetap memilih sekolah offline untuk mencegah mereka bawa virus atau terinfeksi di luar sana," jelas Angel.

Di sisi lain, Shanty berpendapat hal senada. Ibu dari putra di bangku SMP dan putri di SD itu mendukung KBM blended learning.

"Setuju, tatap muka walau hanya beberapa kali dirasa lebih efektif dalam pengajaran di Indonesia yang mayoritas terbiasa dengan tatap muka bukan school from home," ucap Shanty, warga Joglo, Jakarta Barat, itu kepada Kompas.com.

"Virtual walau (dilakukan) setiap hari tetap kurang efektif karena ada beberapa anak yang belum bisa menerima sistem belajar virtual," lanjut Shanty.

Kendala belajar daring

Sebagai orangtua murid, Angel mengaku memantau setiap hari kegiatan belajar daring putranya, meski dirinya juga aktif sebagai karyawati.

"Saya memantau putra saya secara virtual di kantor, kecuali Sabtu karena saya di rumah," ungkap Angel.

Diakui Angel, putranya cukup kesulitan mengikuti belajar daring.

"Dia mendengarkan apa yang dibahas oleh guru, tapi tidak bisa konsentrasi penuh. Mungkin karena belajar di rumah ya jadi anak banyak distraksinya," ujar Angel.

Di sisi lain, Shanty yang juga selalu mendampingi kedua anaknya saat belajar juga mengalami beberapa kendala dalam belajar daring.

"Materi (dari guru) kurang tersampaikan dengan baik jadi anak-anak saya mengeluh kurang mengerti saat mengerjakan tugas," beber Shanty.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/03/15222831/wacana-pemprov-dki-terapkan-kbm-blended-learning-di-mata-orangtua-setuju

Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke