JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, memprediksi kasus kumulatif Covid-19 di DKI Jakarta akan menembus angka 240.000 pada awal Februari mendatang imbas libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021.
Ia mengingatkan, fasilitas pelayanan kesehatan di Ibu Kota akan kesulitan menampung pasien jika lonjakan tersebut benar-benar terjadi.
Jika saja ada 10 persen kasus aktif, maka artinya akan ada 24.000 orang yang butuh isolasi dan perawatan.
"Pelayanan kesehatannya akan jadi sangat berat," ujar Syahrizal pada Selasa (29/12/2020) lalu.
Sementara menurut data corona.jakarta.go.id, persentase kasus positif sepekan terakhir, terhitung dari 27 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021, adalah 12,6 persen.
Angka ini jauh melampaui batas aman 5 persen yang dikeluarkan oleh WHO.
Hingga 3 Januari 2021, Jakarta mencatatkan total 189.243 kasus positif. Sebanyak 15.388 di antaranya merupakan kasus aktif, sedangkan 170.510 orang sudah dinyatakan sembuh dan sisa 3.345 lainnya meninggal dunia.
Siapkah fasilitas kesehatan menghadapi ledakan kasus?
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria alias Ariza mengungkapkan, keterisian rumah sakit di Ibu Kota untuk pasien Covid-19 hingga 1 Januari 2021 sudah mencapai 80 hingga 85 persen.
"Memang ada peningkatan ya terkait keterpakaian (rumah sakitt). Sisanya semakin berkurang," kata Ariza seperti yang ditayangkan oleh TV One pada Sabtu (2/1/2021).
Ia menyebutkan, terdapat 7.447 tempat tidur isolasi dan 964 tempat tidur ICU untuk pasien Covid-19.
Jika prediksi Shayrizal benar terjadi, maka fasilitas kesehatan yang tersedia untuk menangani kasus aktif masih jauh dari cukup.
Ariza mengungkapkan, Pemprov DKI telah mengimbau sejumlah rumah sakit untuk meningkatkan kapasitas untuk penanganan pasien Covid-19 hingga 50 persen.
Ini sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus pascalibur panjang Natal dan Tahun Baru.
Lahan makam untuk korban Covid-19 kian menipis
Selain layanan kesehatan, lahan pemakaman umum untuk korban Covid-19 juga kian menipis.
Menurut Ariza, tempat pemakaman umum (TPU) untuk menampung jenazah pasien Covid-19, yakni TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur dan TPU Tegal Alur di Jakarta Barat, sudah penuh.
Dari total 4.700 lahan makam yang disediakan di TPU Pondok Ranggon, 4.634 di antaranya sudah terisi.
Sedangkan di TPU Tegal Alur, 4.316 lahan makam sudah terisi dari total 5.000 makam yang disediakan.
Data tersebut diperbaharui pada 30 Desember 2020 lalu.
Pemprov DKI telah berusaha untuk menambah kapasitas penampungan jenazah Covid-19 dengan membangun lahan pemakaman baru di TPU Rorotan, Jakarta Utara.
Menurut Ariza, lahan tersebut mampu menampung 1.500 makam.
Data corona.jakarta.go.id memperlihatkan penambahan signifikan pada jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protap penanganan Covid-19.
Sebanyak 101 jenazah dimakamkan dengan protap Covid-19 pada 28 Desember 2020, tertinggi sejak pandemi menyerang Ibu Kota pada awal Maret lalu.
Sebelumya, pada pekan keempat Desember 2020, rata-rata pemakaman menggunakan protap Covid-19 ada di angka 64 per hari.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/04/13392621/covid-19-di-jakarta-diprediksi-meledak-februari-siapkah-pemprov-dki