Salin Artikel

Kasus Covid-19 di Depok Terus Melonjak, ICU Penuh, Sisa Tempat Tidur Isolasi Kian Menipis

DEPOK, KOMPAS.com - Kota Depok masih terus mencatat lonjakan pesat jumlah pasien Covid-19 sejak pekan kedua November 2020.

Hingga data diperbarui kemarin, ada 3.623 pasien/kasus aktif Covid-19 di Depok yang masih diisolasi dan dirawat di rumah sakit.

Jumlah pasien ini merupakan torehan tertinggi sepanjang riwayat pandemi di Depok, naik drastis sekitar 250 persen dalam kurun tak sampai dua bulan.

Pada awal lonjakan kasus pada 11 November 2020, tercatat ada 1.006 pasien Covid-19.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bahkan menyatakan Depok, bersama Karawang, "siaga satu" karena empat pekan berturut-turut masuk zona merah berdasarkan data Satgas Covid-19 pusat, alias wilayah risiko tinggi penularan virus SARS-CoV-2.

Di hulu penanganan pandemi, Pemerintah Kota Depok mencoba memfungsikan dua wisma di Universitas Indonesia, yakni Wisma Makara dan Pusat Studi Jepang, untuk menampung ratusan orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 guna menekan penularan di rumah.

Namun, temuan kasus baru Covid-19 tak mereda.

Ibarat banjir, laju kasus Covid-19 yang tak terbendung ini pada gilirannya memicu kegawatan di rumah sakit sebagai hilir penanganan wabah.

Pandemi makin mencekam

Dua rumah sakit besar di Depok milik pemerintah, RS Universitas Indonesia (UI) dan RSUD Kota Depok, sejak akhir November terus melaporkan tirisnya ketersediaan tempat tidur isolasi pasien Covid-19.

Tak hanya dua rumah sakit besar itu, secara umum, kondisi rumah sakit rujukan di Depok juga makin kepayahan menghadapi arus pasien Covid-19.

Ridwan Kamil, pada 2 Desember silam, sudah menyatakan bahwa okupansi ruang isolasi Covid-19 di rumah sakit di Depok telah berada di kisaran 80 persen.

Lalu, pada pengujung tahun lalu, kabar buruk datang dari RSUD Kota Depok.

"Ruangan IGD (instalasi gawat darurat) full. Lagi banyak antrean menunggu pasien-pasien yang lain keluar," kata Direktur RSUD Kota Depok Devi Maryori kepada wartawan, Selasa (29/12/2020).

Bagaimana dengan situasi saat ini?

"Ya sekarang makin mencekam lah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita kepada Kompas.com, Selasa (5/1/2021).

"Artinya meningkat terus persentasenya (keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 di rumah sakit). Hampir mendekati 90 (persen)," imbuhnya.

Novarita tak memberi angka spesifik jumlah tempat tidur isolasi pasien Covid-19 yang masih tersedia di rumah sakit rujukan di Depok.

Ia hanya menyampaikan bahwa hingga saat ini, total ada 591 tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di 21 rumah sakit di Depok.

Jika keterisiannya sudah mendekati 90 persen seperti kata Novarita, maka tempat tidur pasien Covid-19 di Depok ditaksir tak sampai 100 unit tersisa.

ICU penuh

Yang lebih gawat lagi, Novarita turut membenarkan bahwa jumlah ruangan ICU (intensive care unit) untuk pasien Covid-19 di rumah sakit-rumah sakit di Depok saat ini sudah penuh.

"Ya, begitu," jawabnya ketika diminta penegasan apakah ICU di RS-RS di Depok sudah penuh.

Penuhnya rumah sakit dan ruang ICU memang telah dilaporkan di berbagai tempat di Indonesia, seiring lonjakan kasus Covid-19 yang tak jua reda.

Novarita mengakui, ICU untuk pasien Covid-19 memang cenderung lebih cepat penuh karena ketersediaannya terbatas, yakni 56 ruangan di 21 rumah sakit di Depok.

"Ya, sama. Di sini juga begitu. Kan (ketersediaan ICU di Depok) cuma 56, yang butuh se-Depok," kata dia.

Situasi ini sebelumnya juga telah dilaporkan RSUD Kota Depok pada akhir tahun lalu.

Direktur Devi Maryori berujar, pihaknya juga kerap menerima permintaan rujukan pasien dengan gejala berat yang membutuhkan perawatan intensif di ruangan ICU maupun HCU, tetapi terpaksa ditolak.

"Saat ini kami tidak bisa menerima rujukan itu, yang membutuhkan ICU. Kami mencari rujukan-rujukan lain di RS luar. Itu yang agak sulit," kata dia, akhir tahun lalu.

"Sejauh ini tidak terlalu banyak dari RSUD (Kota Depok, pasien) yang keluar untuk ICU. Per kemarin ruangan HCU penuh," tambah Devi.

Meski rumah sakit-rumah sakit di Depok sudah membedakan ruang isolasi, termasuk ICU, bagi pasien Covid-19 dan bukan pasien Covid-19, tetapi tak menutup kemungkinan situasi ini dapat berimbas ke penanganan pasien non-Covid-19 yang butuh perawatan intensif.

"Kan sekarang kasus-kasus juga banyak yang meningkat. Saya enggak bisa bilang kalau ICU non-Covid-19 masih banyak karena ICU kan sedikit. Saya tidak punya data yang non-Covid-19 ada banyak atau tidak yang butuh ICU," tutur Novarita.

Pemerintah Kota Depok, ia menyebutkan, sedang menjajaki kesempatan menambah ruang ICU di RS Universitas Indonesia.

Namun, Novarita belum dapat memberi kepastian target jumlah maupun waktu untuk penambahan ICU tersebut.

Di sisi lain, penambahan ICU khusus pasien Covid-19 pun bukan perkara gampang karena mesti dibarengi dengan tambahan tenaga medis yang mumpuni.

"Mudah-mudahan. Kami lagi upayakan untuk bisa menambah ruang ICU di rumah sakit. Mudah-mudahan bisa terealisasi," kata Novarita.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/06/06070041/kasus-covid-19-di-depok-terus-melonjak-icu-penuh-sisa-tempat-tidur

Terkini Lainnya

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke