Salin Artikel

Ada Isu Cabai Diberi Zat Pewarna, Dinas KPKP DKI Awasi Pangan di Swalayan Kelapa Gading

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta mengawasi pangan segar di wilayah Jakarta Utara, tepatnya di Pasar Swalayan Lotte Mart, Kelapa Gading.

Kegiatan ini dilakukan karena adanya isu terkait beberapa pangan yang dicampur dengan bahan kimia, seperti cabai dan daging ayam.

Hal tersebut dikatakan Plt Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati saat dijumpai di Lotte Mart, Kelapa Gading, Jumat (8/1/2020).

"Kami melakukan pengawasan pasar terkait adanya isu cabai yang diberi zat pewarna, kemudian adanya ayam yang diberi zat pewarna," kata Suharini Eliawati atau yang biasa disapa Elly.

Quality Assurance Manager Lotte Mart Mety Sumiati mengatakan, ada lebih dari 65 sampel pangan yang diuji oleh tim menggunakan mobil laboratorium keliling.

"26 sampel produk olahan, mulai dari tahu, kerupuk, dimsum, dan beberapa produk yang dicurigai mengandung BTP (bahan tambahan pangan) yang tidak layak," kata Mety di lokasi yang sama.

Elly mengatakan, dari puluhan sampel pangan segar yang diuji, tidak ditemukan bahan pangan yang terkontaminasi zat pewarna.

"Alhamdulillah, sampai pagi tadi kami mengambil secara acak di semua pasar dan sekarang kami lakukan di Lotte Mart. 65 sampel hasilnya negatif," ucap Elly.

Kegiatan pemantauan ini juga melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Pengujian BPOM merujuk pada empat parameter, yakni formalin, metanil yellow (pewarna sintetis), rhodamin (zat kimia), dan boraks.

Selain itu, UPT Pusat Promosi Sertifikasi Hasil Pertanian juga telah melakukanrapid test residu pestisida untuk sayur dan buah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/08/17514021/ada-isu-cabai-diberi-zat-pewarna-dinas-kpkp-dki-awasi-pangan-di-swalayan

Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke