Salin Artikel

Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air, Polisi Buat Posko DVI di RS Polri

Posko tim DVI disiapkan di Rumah Sakit Kramat Jati.

“Kami fokus di tim DVI. Kita sudah kita siapkan ante mortem, bagi keluarga yang akan memberikan informasi tentang data primer dan sekunder terhadap penumpang yang ada di dalam pesawat,” ujar Fadil kepada wartawan di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu (9/1/2021) malam.

Menurut Fadil, tim DVI disiapkan dari kedokteran forensik, kedokteran kepolisian, dibantu tim kedokteran forensik lain dari perguruan tinggi, dan kedokteran forensik dari TNI untuk bersama-sama mengidentifikasi korban.

Fadil menambahkan, tim DVI dari unsur kepolisian berasal dari Polda Metro Jaya, Pusdokes Mabes Polri, tentunya dengan rumah sakit-rumah sakit TNI dan rumah sakit milik pemerintah lain yang memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi primer dan identifikasi sekunder.

“Sudah mulai berjalan, sekarang ada di Rumah Sakit Kramat Jati, poskonya sudah kita buka,” tambah Fadil.

Kabid DVI Pusdokkes Polri Kombes Ahmad Fauzi mengatakan posko DVI sudah mulai beroperasi mulai malam ini di RS Polri Sukanto untuk melakukan penghimpunan data antemortem.

"Keluarga diharapkan datang dengan membawa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan identitas korban guna kepentingan identifikasi," ujar Fauzi dalam pesan singkat yang diterima Kompas.com.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeberkan kronologi hilang kontaknya pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182 Jakarta-Pontianak pada Sabtu (9/1/2021).

Budi mengatakan, pesawat terebut lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.36 WIB.

“Pukul 14.37 WIB masih 1.700 kaki kontak diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki, dengan mengikuti standar instrumen," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube Kompas TV, Sabtu malam.

Sekitar 3 menit kemudian, kata dia, pesawat tersebut tampak tidak mengarah ke tujuan seharusnya.

Budi mengatakan, pesawat justru mengarah ke barat laut.

Menara ATC pun melaporkan hal tersebut tetapi pesawat Sriwijaya Air telah hilang dari radar dalam hitungan detik.


Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, ada 50 penumpang dan 12 kru di pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak dan diduga jatuh di Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021).

"Terdiri dari 40 penumpang dewasa tujuh anak-anak dan tiga bayi ditambah 12 orang. Enam kru aktif dan enam kru ekstra," kata Adita seperti dilansir dari Kompas TV, Sabtu (9/1/2021).

Adita mengatakan, saat ini pihaknya juga masih berkoordinasi dengan semua stakeholder terkait hilangnya kontak dengan pesawat Sriwijaya Air.

Terkait informasi penumpang, pihak Sriwijaya Air sudah menyediakan layanan hotline dengan nomor 021-80637817.

"Atau bisa langsung datang ke posko di lokasi ini di Terminal 2D kedatangan Bandara Soekarno-Hatta," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/10/05150041/kecelakaan-pesawat-sriwijaya-air-polisi-buat-posko-dvi-di-rs-polri

Terkini Lainnya

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke