"Sampai saat ini, tim telah menerima 21 sampel DNA sebanyak 21 sampel," ujar Rusdi dalam konferensi pers di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2021).
Rusdi mengimbau bagi keluarga korban yang memberikan data antemortem untuk segera menyerahkannya ke posko yang telah disediakan, yakni di Tanjung Priok, Bandara Supadio Pontianak, dan RS Polri Kramatjati.
Namun bagi keluarga korban yang berada jauh dari posko-posko tersebut, maka mereka dapat mendatangi kepolisian terdekat.
Nantinya pihak kepolisian akan menghubungi Tim DVI yang berada di RS Polri
"Segera menghubungi kepolisian terdekat, kepolisian akan mengubungi tim DVI yang ada di Rumah Sakit Polri," kata Rusdi.
Rusdi menambahkan, Tim DVI juga telah menerim 7 kantong jenazah korban. Dengan demikian, tim DVI akan memulai proses identifikasi pada Senin (11/1/2021) besok.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari 12 kru, 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40. Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/10/18075001/tim-dvi-rs-polri-terima-21-sampel-dna-dari-keluarga-korban-sriwijaya-air