Salin Artikel

Keluarga Korban Sriwijaya Air: Kami Berharap Jenazah, Bisa Nyekar, dan Lihat Kuburannya

"Kami hanya berharap jasadnya, bisa nyekar, bisa ngeliat kuburannya... kalau suatu waktu bisa ziarah. Jangan sampai nggak ditemukan jasadnya," kata Irfan di Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, Minggu sore.

Isti merupakan pramugari Nam Air. Ia menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak tersebut.

Menurut Irfan, Isti ke Pontianak untuk akan bertugas di pesawat Nam Air tujuan Pontianak - Jakarta.

"Jadi Isti menggantikan shift temannya. Dia dibangku penumpang, bukan sebagai kru pesawat. Kalau dia di Nam Air, Jakarta-Pontianak," ungkapnya.

Irfan menceritakan, dia mengetahui kabar pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mengalami kecelakaan pada Sabtu sore sekitar pukul 16.00 WIB. Saat mengetahui kejadian tersebut, Irfan langsung teringat adiknya yang baru saja bertandang ke Pontianak.

"Ngeliat berita Sriwijaya Air hilang dan lepas kontak saya langsung kepikiran adik saya aja. Mudah-mudahan bukan adik saya yang di dalam," ungkapnya.

Dengan kondisi cemas, Irfan berusaha mencari tahu keberadaan dan kondisi Isti kepada keluarganya. Tak lama kemudian, dia mendapatkan kabar bahwa adik perempuannya itu merupakan salah satu penumpang pesawat tersebut.

"Sekitar jam lima lewat, saya dapat kabar dari kakak saya bahwa adik ada di dalam situ, sudah enggak ada. Saya tanya, enggak ada gimana, katanya, ya itu ada di dalam Sriwijaya yang jatuh. Dia tahu dari suaminya (Isti)," ungkapnya.

Saat ini, kata Irfan, pihak keluarga hanya pasrah sambil terus mencari informasi dan menunggu kabar lebih lanjut mengenai keberadaan Isti.

Irfan menyebutkan, seluruh keluarga telah mengetahui kejadian itu dan mengikhlaskan kepergian adik perempuannya. Keluarga juga berharap agar seluruh jenazah para korban dapat segera ditemukan dan teridenfikasi.

"Sampai saat ini aja belum ditemukan, padshal ini sudah berapa jam kan. Maka kami berusaha ikhlas, berharap semua yang terkait diketemukan jasadnya, kami berdoa seperti itu," pungkasnya.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu kemarin sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari 6 kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB. Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.

Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/10/20105911/keluarga-korban-sriwijaya-air-kami-berharap-jenazah-bisa-nyekar-dan-lihat

Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke