"Dan hasil (penambahan kasus) hari ini cukup tinggi ya jumlahnya sampai 3.476," ujar Ariza, sapaan akrabnya, saat ditemui di Lobi Lotte Mart Ciputra World, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (13/1/2020).
Pertama adalah data rapelan dari Rumah Sakit BUMN selama tujuh hari terakhir.
"Jadi ini merupakan gabungan, rapelan ya. Kemudian kedua disebabkan karena adanya testing yang meningkat," kata Ariza.
Namun dia tidak merincikan data Covid-19 lainnya seperti berapa angka kesembuhan, kematian, dan lainnya.
Dia mengatakan, angka tersebut harus memberikan kesadaran pada masyarakat sekuat apapun pemerintah melakukan pencegahan, ujungnya adalah kesadaran masyarakat.
"Apa yang dilakukan oleh pemerintah hanya berkontribusi 20 persen terhadap keberhasilan kita mengurangi memutus mata rantai. 80 persen keberhasilan kita untuk mengurangi dan memutus mata rantai penyebaran Covid terletak pada kepatuhan dan disiplin masyarakat," ujar Ariza.
Terus tingginya angka penambahan kasus baru berdampak pada fasilitas kesehatan di Ibu Kota.
Data terakhir, fasilitas tempat tidur Intensive Care Unit (ICU) di DKI Jakarta untuk perawatan pasien Covid-19 kian kritis dengan keterisian mencapai 85 persen.
Data tersebut merupakan data dari 101 rumah sakit rujukan Covid-19 per tanggal 10 Januari 2021, yang diunggah Pemprov DKI Jakarta pada Selasa (12/1/2021) kemarin.
Tingkat keterisian tempat tidur ICU yang kini tersedia sebanyak 995 tempat tidur, sudah terisi sebanyak 849 pasien Covid-19.
Sedangkan untuk keterisian tempat tidur isolasi berada di angka 86 persen.
Total tempat tidur isolasi yang disediakan Pemprov DKI Jakarta sebanyak 7.548, dan sudah terisi pasien sebanyak 6.501 pasien.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/13/16185641/data-wagub-dki-tambah-3476-kasus-covid-19-di-jakarta-angka-tertinggi