Warga yang datang tampak berjejal. Petugas gabungan TNI-Polri dan Satpol PP berupaya membubarkan.
"Mohon untuk masyarakat membubarkan diri, Tangerang masih zona merah Covid," ujar salah seorang petugas menggunakan pengeras suara kepada kerumunan yang berada di luar pesantren, Kamis (14/1/2021) sore.
"Ayo ibu-ibu, bapak-bapak, bubar, bubar. Kalau enggak bubar, akan kami rapid test secara acak. Random, kalau tidak, bubar," kata dia lagi.
Usai mendapat imbauan tersebut, satu per satu dari mereka mulai membubarkan diri. Beberapa di antaranya kembali ke rumah, yang memang dekat dengan pesantren.
Walau sudah tak ada lagi kerumunan di sekitar lokasi pemakaman, petugas gabungan menutup gerbang menuju ke dalam pesantren ini. Petugas TNI berjejer di sisi dalam dan luar gerbang.
Pemimpin Pondok Pesantren Daarul Quran Ahmad Jameel mengungkapkan bahwa pihaknya akan membatasi orang yang datang ke pemakaman ini.
"Yang jelas, kami membatasi orang (datang) untuk menjaga protokol kesehatan yang ada," ujarnya.
Jenazah Syekh Ali Jaber tiba di lokasi permakaman sekitar pukul 16.05 WIB dengan menggunakan sebuah ambulans yang dikawal pihak kepolisian. Setibanya di pesantren, jenazah langsung dishalatkan oleh kerabat dan para santri.
Hingga pukul 16.50 WIB, jenazah Syekh Ali Jaber belum dimakamkan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/14/16561331/warga-penasaran-lihat-jenazah-syekh-ali-jaber-diminta-bubar-jika-tidak