Salin Artikel

Cerita Narti, Pedagang Sayur yang Kaget Ditelepon Istana untuk Divaksin Bareng Jokowi

Narti menceritakan, sehari sebelum vaksinasi itu, dia dihubungi oleh seseorang yang mengaku dari Istana. Orang itu memberitahukan bahwa Narti akan mewakili pedagang untuk divaksinasi di Istana pada Rabu (13/1/2021).

"Sempat kaget juga. Saya sempat tanya ke yang menelepon kenapa harus saya. Katanya 'karena ibu yang dipilih oleh Pak Jokowi'," ujar Narti saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/1/2021).

Narti mengatakan, sebelumnya ia memang pernah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di acara peluncuran program Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Istana.

Namun, pedagang sayur di Pasar Inpres Kelapa Gading, Jakarta Utara ini tak menyangka Jokowi masih mengingat dirinya.

Tanpa ragu, Narti pun setuju untuk mengikuti vaksinasi di Istana. Ia mengaku tidak khawatir dengan sejumlah kabar miring terkait efek samping vaksin Sinovac itu.

"Saya sih enggak terlalu pikirkan ke mana-mana. Saya selalu ikhlas terima dan bersyukur," katanya.

Hari itu juga, Narti langsung diarahkan menuju Rumah Sakit Bunda, Jakarta Pusat, untuk menjalani swab test. Hasil tes menunjukkan Narti negatif Covid-19.

Terharu

Keesokan harinya, ia pun berangkat ke Istana untuk mengikuti vaksinasi. Tak hanya bertemu Jokowi, ia juga bertemu langsung dengan para menteri dan pejabat negara lainnya.

"Saya sebagai orang kecil ketemu petinggi-petinggi (negara), sangat senang sekali. Di situ kita juga dihargai, tidak dipandang orang rendah. Yang saya terharu itu," katanya.

Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik vaksin, diikuti sejumlah menteri dan pejabat lain, lalu baru disusul oleh Narti yang mewakili pedagang.

Narti sempat menjalani pemeriksaan tensi sebelum disuntik vaksin. Tensinya sedikit di atas normal, namun masih masuk dalam kriteria orang yang bisa mendapatkan vaksinasi.

"Setelah itu enggak ada reaksi apa-apa. Saya enggak ada keluhan apa-apa. Memang enggak ada rasa bagaimana-bagaimana," kata dia.

Setelah selesai vaksinasi, Narti pun mendapat bingkisan dari Jokowi. Bingkisan itu berisi bahan kebutuhan pokok, baju batik, sarung, hingga uang tunai.

"Uang Rp 1 juta untuk pengganti transport," ujar dia.

Langsung Kerja

Sehari setelah vaksinasi, Narti juga tak merasakan ada efek samping atau keluhan apapun.

Bahkan pada pagi ini, Narti tetap beraktivitas seperti biasanya. Ia tetap berjualan di Pasar Inpres Kelapa Gading sejak pagi dan baru menutup lapaknya setelah siang.

"Ini saya baru selesai jualan. Sekarang pun saya tetap sehat enggak ngerasain apapun," kata Narti.

Narti pun berharap vaksinasi ini bisa ampuh dalam menghentikan penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Dengan begitu, pendapatannya sebagai pedagang di pasar bisa kembali seperti sebelum pandemi.

Ia mengakui sejak awal pandemi, pendapatannya merosot tajam. Namun perlahan pendapatannya mulai naik, meski belum seperti saat sebelum pandemi.

"Setelah (vaksinasi) ini semoga corona segera selesai dan saya bisa kembali pulih," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/14/18090771/cerita-narti-pedagang-sayur-yang-kaget-ditelepon-istana-untuk-divaksin

Terkini Lainnya

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke