Salin Artikel

Terkendala Teknis, Penyaluran Bansos Uang di Tangsel Tak Dilakukan Door to Door

Kepala Dinas Sosial Tangerang Selatan Wahyunoto Lukman menjelaskan, langkah tersebut dilakukan karena minimnya sumber daya manusia (SDM) dari pihak PT Pos untuk menyalurkan BST.

Sementara jumlah penerima bantuan uang tunai senilai Rp 300.000 di wilayah Tangerang Selatan terbilang cukup banyak.

"Kami tetap mendorong agar pihak penyalur, dalam hal ini PT POS Indonesia Persero cabang Tangerang Selatan untuk menyalurkan door to door. Namun terkendala teknis, seperti (minimnya) jumlah SDM PT Pos," ujar Wahyu kepada Kompas.com, Jumat (15/1/2021).

Faktor lain yang juga menjadi kendala pendistribusian BST di Tangerang Selatan secara door to door adalah banyaknya alamat penerima yang tidak lengkapnya.

Kondisi tersebut menyulitkan petugas untuk mengirimkan bantuan tersebut secara langsung ke tempat tinggal penerima.

Di sisi lain, kata Wahyu, tenggat waktu yang diberikan untuk merampungkan penyaluran BST sangat terbatas.

"Alamat penerima kurang lengkap. Sebagian besar tidak pakai nomor rumah, dan tenggat waktu salur yang terbatas. Tentu harus ada opsi-opsi lain yang tidak mengorbankan keluarga penerima manfaat," kata Wahyu.

Adapun lokasi yang digunakan sebagian besar adalah gedung-gedung sekolah, karena belum ada aktivitas belajar mengajar selama pandemi Covid-19.

Menurut Wahyu, PT POS berkoordinasi dengan pengurus lingkungan untuk mengantarkan undangan berisi jadwal dan lokasi pengambilan BST.

Pengaturan itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan saat proses pengambilan bantuan.

"Undangan dibagi jadwal waktunya, lokasi memanfaatkan gedung sekolah untuk menjaga jangan terjadi antrian yang berdiri dan jangan sampai ada kerumunan," pungkasnya.

Sampai saat ini, pendistribusian BST dari Kementerian Sosial RI di wilayah Tangerang Selatan sudah terealisasi hingga 72 persen.

Dari 90.173 keluarga yang terdaftar sebagai penerima, baru 72 persen atau sekitar 64.900 keluarga yang mendapatkan bantuan dalam bentuk uang tunai tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/15/17091751/terkendala-teknis-penyaluran-bansos-uang-di-tangsel-tak-dilakukan-door-to

Terkini Lainnya

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Megapolitan
Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke