Hal sama juga terjadi di Depok yang setiap hari mencatat sedikitnya 300 kasus baru Covid-19.
Direktur RSUD Kota Depok, Devi Maryori mengungkapkan, setiap kali pihaknya menambah kapasitas ruang isolasi terutama ICU, ruangan itu segera penuh kembali.
"Pokoknya begitu ditambah, langsung habis tuh," ujar Devi kepada Kompas.com pada Rabu (27/1/2021).
"Karena kadang-kadang kita menerima juga dari luar rumah sakit kita juga," lanjutnya.
Padahal, menambah kapasitas ruang isolasi Covid-19 tak semuda membalikkan telapak tangan.
Banyak hal yang mesti dipersiapkan, mulai dari ketersediaan peralatan hingga jumlah dokter dan perawat.
Namun, selama penambahan dipersiapkan, pasien sudah menumpuk di instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit.
Rata-rata mereka yang menumpuk di IGD mengalami gejala mirip terpapar Covid-19, baik bergejala sedang maupun berat, namun belum memiliki hasil tes PCR.
"Kita tumpuklah di IGD karena kita mau masukkan ke ruang mana kita juga bingung, kita harus masukkan ke ruangan kan yang sudah jelas. Kalau enggak kan campur-campur, ternyata dia Covid-19, atau bukan Covid-19," jelas Devi.
Ia memaparkan, pihaknya masih terus berupaya menambah kapasitas untuk pasien Covid-19.
Jumlah ruangan ICU Covid-19 dipersiapkan jadi 9 unit dari 6 unit saat ini. Tempat tidur isolasi disiapkan hingga 145 unit pada Februari 2021.
Hingga data diperbarui kemarin, Depok mencatat 4.826 warganya masih menjalani isolasi maupun dirawat di RS karena positif Covid-19.
Jumlah kasus aktif ini merupakan yang tertinggi di Depok selama hampir 11 bulan pandemi berlangsung.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/27/16280681/direktur-rsud-depok-kami-tambah-icu-dan-ruang-isolasi-pasien-covid-19