Salin Artikel

Anak di Bawah Umur Terlibat Prostitusi di Tanjung Priok demi Gaya Hidup

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Tanjung Priok, Jakarta Utara, baru-baru ini mengamankan seorang muncikari bernama Rama (19) dan empat pekerja seks komersial (PSK) yang masih di bawah umur.

Penangkapan terjadi di salah satu hotel di kawasan Sunter, Tanjung Priok, pada Senin (25/1/2021) malam, seperti dilansir Tribun Jakarta.

Usai diperiksa, keempat wanita tunasusila tersebut diserahkan ke Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) karena masih di bawah umur. Mereka adalah D (17), F (15), A (15), dan AR (15).

Sementara itu, sang muncikari dijerat pasal 88 undang-undang (UU) nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak juncto pasal 2 UU nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang.

Menjadi PSK demi memenuhi gaya hidup

Sekretaris Jenderal LPAI Henny Hermanoe menuturkan, anak-anak di bawah umur tersebut bersedia melayani nafsu pria hidung belang demi memenuhi gaya hidup mereka, seperti membeli pakaian dan kosmetik.

"Mereka hanya ingin semua kebutuhan mereka bisa terpenuhi. Termasuk kebutuhan gadis remaja pada umumnya, seperti kebutuhan untuk membeli pakaian, mengisi pilsa, kemudian make-up, dan sebagainya," kata Henny di Mapolsek Tanjung Priok, Rabu (27/1/2021).

Berkesinambungan dengan kebutuhan-kebutuhan tersebut, kurangnya perhatian dari orang tua juga dianggap Henny menjadi faktor lain yang memicu para gadis belia tersebut terjun ke dalam lingkaran hitam prostitusi.

Diserahkannya para gadis di bawah umur tersebut ke LPAI bertujuan untuk memulihkan kondisi fisik dan psikis mereka.

"Saat ini mereka benar-benar tidak memiliki rasa percaya diri. Mereka merasa hina, buruk, dan sebagainya. Upaya-upaya (pemulihan) harus kami lakukan ke depan," tuturnya.

Sementara itu, Kapolsek Tanjung Priok Kompol Hadi Suripto mengatakan, para remaja belasan tahun itu 'direkrut' oleh sang muncikari di tempat-tempat hiburan malam.

Mereka kemudian ditawarkan untuk melayani pria hidung belang dengan iming-iming uang jutaan rupiah.

Rama memasang tarif dari Rp 1,5 juta hingga Rp 6 juta untuk 'harga sewa' masing-masing gadis tersebut.

4 PSK yang diamankan disewa 1 orang

Ketika polisi melakukan penggerebekan, didapati bahwa keempat PSK tersebut sedang disewa oleh satu orang pria berinisial R.

Mereka dalam kondisi tanpa busana dan hendak melakukan hubungan badan. 

"Ditemukan empat orang anak dalam kondisi tidak menggunakan pakaian, kemudian satu orang lagi laki-laki masih dengan pakaian setengah," kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Paksi Eka Saputra, Rabu (27/1/2021).

Sebelum menggerebek, polisi terlebih dahulu menangkap Rama yang saat itu baru keluar dari lobi hotel. (Tribun Jakarta/ Gerald Leonardo Agustino).

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "LPAI: Kebutuhan Make-Up hingga Pulsa Memotivasi Gadis Belia Terjun ke Lingkaran Hitam Prostitusi".

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/28/09240081/anak-di-bawah-umur-terlibat-prostitusi-di-tanjung-priok-demi-gaya-hidup

Terkini Lainnya

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke