Sudah hampir setahun, badut-badut yang tergabung dalam komunitas Aku Badut Indonesia (ABI) kehilangan mata pencaharian mereka.
Hal itu diakui oleh Dedy Delon, pendiri Yayasan ABI ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (28/1/2021).
"Dengan adanya PSBB diperpanjang lagi ini tambah stres, banyak yang akhirnya hampir setahun menganggur total," kata Dedy.
ABI menaungi 17 badut yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya. Mereka kerap menghibur anak-anak yang mengalami trauma saat dilanda bencana hingga muncul di acara-acara televisi.
Namun semua itu tak lagi bisa dilakukan sejak ruang gerak masyarakat dibatasi untuk mengurangi penyebaran virus corona.
"Kita yang biasanya suka memberi hiburan untuk trauma healing kita enggak bisa lagi," ujar dia.
Bahkan, tiga orang dari mereka terpaksa melepas profesi mereka sebagai badut dan ada yang menjadi tukang las.
"Di Jakarta ada 17 pekerja badut terus karena kondisi Covid ini berkurang tiga orang, karena sudah enggak kuat dan enggak bisa ngikutin, kami juga enggak mau memaksakan kan," tutur Dedy.
"Akhirnya enggak kuat dengan kondisi seperti ini, mereka fokus dengan pekerjaannya kayak buka warung. Yang kasihan ya tim yang terpukul sampe jadi tukang las," sambungnya.
Selama ini, para badut terus berusaha mencari cara agar tetap bisa bertahan dengan profesi mereka.
Dedy menyebut, beberapa kali ABI pernah menghibur anak-anak secara virtual, namun dari segi pendapatan tidak terlalu signifikan.
Atraksi mereka pun jadi sangat terbatas karena tidak bisa berinteraksi langsung dengan anak-anak.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/28/16073921/badut-di-masa-pandemi-hampir-setahun-menganggur-hingga-jadi-tukang-las