Salin Artikel

Demi Nikahi Seorang Wanita, Pria Ini Mengaku sebagai Polisi Berpangkat Kombes

HH mengaku sebagai polisi demi menikahi seorang wanita.

HH kemudian diserahkan ke Polsek Jagakarsa untuk penanganan lebih lanjut karena korban, yakni wanita yang dia nikahi, tinggal di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

“Pada hari Kamis, tanggal 28 Januari 2021, pukul 01.30 WIB, telah diamankan seorang laki-laki yang mengaku sebagai anggota Polri berpangkat kombes dan mengaku berdinas di Intelijen Mabes Polri,” ujar Kapolsek Jagakarsa Kompol Eko Mulyadi saat dikonfirmasi, Minggu (31/1/2021).

Penipuan yang dilakukan HH terungkap setelah saudara korban merasa curiga terhadap HH.

Eko menyebutkan, HH meminta saudara korban untuk datang ke rumahnya di bilangan Jagakarsa.

“Setelah sampai, pelaku mengaku kepada pelapor bahwa pelaku berpangkat kombes dan berdinas di Intelijen Mabes Polri. Setelah itu, pelaku menunjukkan KTA-nya kepada pelapor. Namun, pada saat pelaku menunjukkan KTA-nya tersebut, pelapor merasa curiga dengan foto yang ada di dalam KTA tersebut,” ujar Eko.

Kemudian, saudara korban bercerita kepada rekannya yang merupakan anggota kepolisian di Polres Depok.

Saudara korban dan rekannya itu kemudian berpura-pura patroli ke rumah HH.

“Dan kembali menanyakan terkait dengan KTA yang ditunjukan pelaku. Akhirnya pelaku mengaku bahwa pelaku bukan anggota Polri dan sengaja menyamar manjadi anggota Polri agar dapat menikahi korban,” tambah Eko.

Polisi akhirnya menangkap HH dan menyita barang bukti berupa dua buah E-KTA dengan foto pelaku berpangkat kombes serta satu buah softgun jenis revolver.

“Tersangka dan barang bukti telah dilimpahkan ke Polsek Jagakarsa dikarenakan ada korban yang menderita kerugian materil dan TKP-nya ada di wilayah hukum Polsek Jagakarsa,” tambah Eko.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/31/12183121/demi-nikahi-seorang-wanita-pria-ini-mengaku-sebagai-polisi-berpangkat

Terkini Lainnya

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke