Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Fakta Seputar Wakil Wali Kota Depok Positif Covid-19 Pasca Vaksinasi

DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna dilaporkan positif Covid-19 setelah kurang lebih dua pekan mendapatkan vaksinasi Covid-19 pertama pada 14 Januari 2021.

Kabar mengenai kondisi Pradi itu disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, dalam keterangan tertulis, Minggu (31/1/2021).

Sebagian pihak kemudian mengaitkan kabar Pradi yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan vaksinasi CoronaVac. Seperti diketahui, Pradi merupakan orang pertama di Kota Depok yang menerima vaksinasi Covid-19.

Lantas, bagaimana kronologi Pradi hingga dinyatakan positif Covid-19? Apakah ada kaitannya dengan vaksinasi Covid-19?

Kronologi Pradi yang Dilaporkan Positif Covid-19

Dadang mengatakan, Pradi diketahui mengalami demam pada 28 Januari 2021 ketika hendak mendapatkan vaksinasi Covid-19 kedua.

"Ketika akan vaksinasi kedua tanggal 28 Januari 2021, kondisi beliau demam sehingga tidak bisa melakukan vaksinasi kedua," ujar Dadang.

Pradi mengaku sudah mengalami demam selama lima hari, sehingga dia kemudian menjalani swab test pada 29 Januari 2021.

"Dan hasilnya diketahui pada Sabtu dengan hasil terkonfirmasi positif Covid-19," kata Dadang.

Kondisi Pradi Stabil

Dadang menegaskan, kondisi Pradi dalam keadaan stabil meskipun terpapar Covid-19. Kini, Pradi tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Depok.

"Beliau sejak semalam dirawat di RSUD Kota Depok dan kondisinya sampai saat ini dalam keadaan stabil," ujar Dadang.

Menurut Dadang, orang nomor dua di Kota Depok itu hanya mengalami sedikit batuk, flu, dan demam.

Dikonfirmasi terpisah, Pradi juga mengaku kondisi kesehatannya berangsur stabil. Pradi mengatakan, dia mengalami demam dua hari sebelum menerima vaksinasi Covid-19 kedua. Oleh karena itu, dia tidak menjalani vaksinasi kedua.


"Demam saja. Flu sama batuk sedikit," ujar Pradi.

"Lemas pasti. Ada demam, batuk kadang-kadang. Sesak tidak ada, makanya saya enggak dikasih ventilator," tambahnya.

Selama dirawat di kamar isolasi RSUD Depok, kondisi kesehatan Pradi terus dipantau secara intensif oleh para perawat.

Meskipun begitu, Pradi menegaskan, kondisinya itu tidak ada kaitannya dengan vaksinasi Covid-19. Dari balik kamar isolasi, Pradi justru berpesan agar warga Depok tidak takut untuk divaksin.

Dia mengatakan, kondisi kesehatannya tetap stabil karena mendapatkan vaksinasi Covid-19.

"Untuk saudaraku, tetap jangan takut untuk divaksin. Saya tidak tahu, kalau saya belum sempat divaksin, mungkin akibatnya akan lebih parah lagi," ungkap Pradi.

Pradi juga mengimbau warga Depok untuk tetap menjalankan protokol kesehatan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.

"Saran-saran yang diberikan oleh pemerintah, lembaga-lembaga, terkait dengan protokol kesehatan, hendaknya kita jalankan," kata Pradi.

"Setelah seperti ini (terpapar Covid-19), baru kita tahu, begini ternyata. Sangat tidak nyaman. Padahal, untuk protokol kesehatan, saya sudah sangat luar biasa menjalankan protapnya," ungkapnya dalam keterangan video, dengan suara yang terdengar seperti letih dan napasnya agak tersengal.

Tanggapan Satgas Penanganan Covid-19

Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok telah membantah keterkaitan antara vaksinasi dan kondisi Pradi yang terpapar Covid-19.

"Tidak ada kaitannya dengan vaksin. Kami tidak menghubungkan dampak vaksinasi dengan terpaparnya Covid-19 pada Pak Wakil Wali Kota," kata Dadang.

Dadang menjelaskan, ada kemungkinan antibodi dari Wakil Wali Kota Depok belum terbentuk sehingga bisa terpapar Covid-19 walaupun telah menjalani vaksinasi dosis pertama.


"Yang kami tahu, vaksinasi itu harus dilakukan sebanyak dua kali agar terbentuk antibodi secara maksimal. Kemungkinan, pada kasus Pak Pradi, vaksin pertama antibodi belum terbentuk secara maksimal," ujar dia.

Lebih lanjut, Dadang meminta warga Depok tak resah mengenai vaksinasi Covid-19. Dia menekankan warga untuk tetap siap dan bersedia menjalani vaksinasi Covid-19.

"Masyarakat Kota Depok khususnya, tidak perlu takut dengan vaksinasi gelombang kedua. Kami imbau kepada masyarakat untuk melakukan prokes secara ketat dan tak perlu khawatir dengan vaksin," ungkap Dadang.

Direktur RSUD Kota Depok, Devi Maryori mengatakan, penerima vaksinasi Covid-19 masih bisa terpapar virus corona karena kekebalan tubuh setiap penerima pasti berbeda.

Sebab, proses pembentukan antibodi membutuhkan proses sekitar 3-4 minggu pasca menjalani vaksinasi.

"Pada suntikan kedua pun vaksin belum bisa bekerja dengan maksimal, masih harus menunggu tiga sampai empat minggu kemudian," ungkap Devi.

"Yang tadi saya jelaskan, bahwa kondisi tubuh masing-masing orang berbeda. Selain itu juga, vaksin dosis pertama yang diterima pun terbilang baru atau belum lama, tentu semuanya butuh proses," tambahnya.

(Reporter: Singgih Wiryono, Vitorio Mantalean / Editor: Nursita Sari)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/01/14330561/fakta-seputar-wakil-wali-kota-depok-positif-covid-19-pasca-vaksinasi

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pohon Angsana di Duren Sawit Tumbang dan Timpa Tiang Listrik

Pohon Angsana di Duren Sawit Tumbang dan Timpa Tiang Listrik

Megapolitan
Satpol PP DKI Rekrut 1.200 Warga Jadi Relawan, Salah Satu Tugasnya Jaring Keberadaan PSK

Satpol PP DKI Rekrut 1.200 Warga Jadi Relawan, Salah Satu Tugasnya Jaring Keberadaan PSK

Megapolitan
Terlibat Peredaran Sabu Teddy Minahasa, Syamsul Ma'arif Dituntut 17 Tahun Penjara

Terlibat Peredaran Sabu Teddy Minahasa, Syamsul Ma'arif Dituntut 17 Tahun Penjara

Megapolitan
Amanda Akan Hadirkan 3 Saksi untuk Buktikan Mario Dandy dan AG Memfitnahnya

Amanda Akan Hadirkan 3 Saksi untuk Buktikan Mario Dandy dan AG Memfitnahnya

Megapolitan
Hal yang Ringankan Tuntutan Kompol Kasranto: Akui Dosanya Jual Sabu Milik Teddy Minahasa

Hal yang Ringankan Tuntutan Kompol Kasranto: Akui Dosanya Jual Sabu Milik Teddy Minahasa

Megapolitan
Pohon Angsana di Jalan Raden Inten II Jaktim Tumbang, Sempat Bikin Macet

Pohon Angsana di Jalan Raden Inten II Jaktim Tumbang, Sempat Bikin Macet

Megapolitan
Sepi Pembeli, Penjual Takjil Ini Pilih Bagikan Dagangan ke Orang Tak Mampu

Sepi Pembeli, Penjual Takjil Ini Pilih Bagikan Dagangan ke Orang Tak Mampu

Megapolitan
Curhat Pedagang Kolak di Kemayoran, Sepi Pembeli karena Penjual Takjil Makin Menjamur

Curhat Pedagang Kolak di Kemayoran, Sepi Pembeli karena Penjual Takjil Makin Menjamur

Megapolitan
Warga Was-Was Lintasi JPO Semanggi-Benhil, Pijakannya Sudah Renggang dan Baut Terlepas

Warga Was-Was Lintasi JPO Semanggi-Benhil, Pijakannya Sudah Renggang dan Baut Terlepas

Megapolitan
Jalan Raden Inten II Jaktim Banjir, Sejumlah Pengendara Motor Dorong Kendaraannya

Jalan Raden Inten II Jaktim Banjir, Sejumlah Pengendara Motor Dorong Kendaraannya

Megapolitan
Hindari Motor yang Menyalip, Mobil Tabrak Pohon lalu Ditabrak Motor Lain di Pondok Kelapa

Hindari Motor yang Menyalip, Mobil Tabrak Pohon lalu Ditabrak Motor Lain di Pondok Kelapa

Megapolitan
Hal yang Memberatkan Tuntutan Kasranto Anak Buah Teddy Minahasa, Rusak Citra Polri

Hal yang Memberatkan Tuntutan Kasranto Anak Buah Teddy Minahasa, Rusak Citra Polri

Megapolitan
Harga Bahan Pokok Naik, Polisi Salurkan 1.000 Paket Sembako ke Warga Jaksel

Harga Bahan Pokok Naik, Polisi Salurkan 1.000 Paket Sembako ke Warga Jaksel

Megapolitan
Satpol PP DKI Tertibkan Atribut Parpol Tak Berizin di Ruas Jalan Ibu Kota

Satpol PP DKI Tertibkan Atribut Parpol Tak Berizin di Ruas Jalan Ibu Kota

Megapolitan
Marak Tindak Kriminal di Tangsel Selama Ramadhan, Apa Langkah Pemkot?

Marak Tindak Kriminal di Tangsel Selama Ramadhan, Apa Langkah Pemkot?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke