JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah mengalihfungsikan Wisma Atlet Kemayoran dan Wisma Atlet Pademangan sebagai tempat untuk merawat pasien Covid-19.
Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, diperuntukkan bagi pasien dengan gejala berat.
Di sisi lain, RSD Wisma Pademangan merawat pasien Covid-19 bergejala ringan hingga orang tanpa gejala (OTG).
Kepada Kompas.com, seorang pasien Covid-19 bernama Yahya membagikan kisahnya menjalani isolasi mandiri di RSD Wisma Pademangan.
Yahya dirujuk ke Wisma Pademangan sejak Kamis (28/1/2021), setelah dinyatakan positif Covid-19 sehari sebelumnya.
"Saya masuk wisma mulai 28 Januari 2021. Saya mendapatkan kepastian positif Covid-19 pada tanggal 27. Setelah tahu positif, saya cuma mengikuti arahan Puskesmas dan mereka yang mengurusi semuanya untuk saya dirujuk," ujar Yahya, Senin (1/2/2021).
Setelah lima hari menjalani perawatan, Yahya dijadwalkan keluar dari Wisma Pademangan pada Selasa (2/2/2021).
Hal itu berdasarkan ketentuan yang berlaku di Wisma Pademangan.
"Wisma Pademangan kan dikhususkan untuk OTG dan gejala ringan saja. Jadi, ketentuannya (lama isolasi di Wisma Pademangan) adalah 10 hari dari tanggal swab. Saya menjalani tes swab pada 22 Januari lalu," jelasnya.
Setelah kembali ke rumah, Yahya mengaku diwajibkan untuk menjalani isolasi mandiri lagi selama tiga hari.
"Selepas pulang dari sini, kami para pasien dianjurkan untuk isolasi mandiri lagi selama tiga hari. Jadi, secara keseluruhan pas 14 hari kami menjadi isolasi," papar Yahya.
Jadwal disiplin
Yahya menilai, proses penyembuhan yang ia jalani di Wisma Pademangan sama dengan pasien lain yang terpaksa hanya isolasi mandiri di rumah.
"Bedanya hanya ada dokter yang tersedia di wisma untuk kami tanyai soal gejala dan sebagainya. Selebihnya, sama saja. Bahkan obat yang kami konsumsi itu diberikan dari Puskesmas yang merujuk kami," katanya.
Selain itu, pihak Wisma Pademangan menyusun jadwal cukup ketat untuk dilaksanakan setiap pasien yang menjalani isolasi mandiri.
"Selama di wisma, tentu saja ada aktivitas. Setelah sarapan jam 06.30, pada pukul 07.00-08.30 WIB itu waktunya olahraga senam. Selepas itu, kami diberi waktu lagi untuk menjalai aktivitas lainnya di luar kamar. Misalnya, jogging, berjemur, dan lain-lain," ujar Yahya.
Penyediaan makanan, Yahya melanjutkan, juga sesuai waktu yang ditentukan pihak Wisma Pademangan.
"Pukul 9.45, kami diberikan snack seperti roti, odading, plus susu. Jam 10 pagi, kami wajib kembali masuk ke kamar masing-masing. Setelah makan siang pukul 12.30 WIB, kami harus kembali ke kamar untuk istirahat," bebernya.
Pada sore hari, ungkap Yahya, para pasien di Wisma Pademangan kembali diminta untuk berolahraga atau beraktivitas di luar kamar.
"Pukul 16.30 WIB, kami diberikan waktu untuk olahraga kembali. Lalu, pada pukul 17.45, kami wajib masuk lagi. Setelah makan malam pukul 19.00, tidak ada kegiatan lagi," tutupnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/02/11230911/cerita-pasien-covid-19-yang-dirawat-5-hari-di-wisma-atlet-pademangan