Raja Pisang Nugget mengumumkan akan menutup usaha mulai Sabtu (6/2/2021).
Anggita Prima (29) sang pemilik usaha menyebut, sejak pandemi melanda, jumlah pelanggannya mulai merosot.
Masalah lain, ia kesulitan mendapatkan pisang dari supplier.
"Sebenarnya ini sudah mulai berkurangnya dari awal (masuk virus) Corona tuh pas PSBB, kita tutup 3 bulan pertama pandemi. Pas buka lagi makin lama pembeli makin kurang," kata Anggi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/2/2021).
Ia lalu bercerita awal merintis usaha tersebut.
Raja Pisang Nuget sudah berdiri sejak Desember 2015. Awalnya Anggi memulai usaha ini dengan membuka outlet di food court kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
"Di Tebet masih di food court gitu, terus bertahan sebulan. Karena biaya sewanya lumayan, terus pindah ke rumah saya. Ada Gofood juga kan ya udah jadinya di situ aja," tutur Anggi.
Kemudian outlet Raja Pisang Nugget berpindah ke kediaman Anggi di Jalan Rawajati Timur, Pancoran, Jakarta Selatan.
Di sanalah Anggi memproduksi dan menjual pisang nuget miliknya secara langsung maupun pemesanan online.
Anggi bercerita, pada awal merintis, dia sempat menjajakan pisang nugget miliknya kepada pedangdut Dewi Perssik dan selebgram Anggita Sari untuk dipromosikan.
"Jadi tuh dulu setelah pindahan dari Tebet ke rumah, saya mulai bikin Instagram terus suka nawarin artis endorse free produk kita. Jadi cuma kirim produk kita, kita engga bayar mereka," ucap Anggi.
"Eh dibales waktu itu komen kita sama Dewi Perssik dan selebgram Anggita Sari. Terus aku kirimin produknya ke lokasi syuting Dewi Perssik dan rumahnya Anggita Sari di Bintaro dulu," sambungnya.
Sejak saat itu, penjualan Raja Pisang Nugget terus meningkat, hingga Anggi memutuskan untuk membuat logo dan dus sendiri.
Anggi mengaku pada tahun pertama usahanya melonjak pesat, masa kejayaannya dimulai pada 2017 hingga 2019. Saat itu pesanan terus berdatangan.
Bahkan dalam satu hari, Raja Pisang Nugget bisa memproduksi 300 boks dengan keuntungan mencapai Rp 5 juta per harinya.
Saat itu Anggi memiliki delapan orang karyawan yang bertugas memenuhi semua pesanan pelanggan.
Barisan driver ojek online yang mengular di depan toko merupakan pemandangan yang sudah biasa bagi Anggi.
Rata-rata para pelanggan mengaku terpincut dengan rasa pisang yang enak.
Dian Maharani (31), misalnya. Ia mengaku sudah menjadi pelanggan Raja Pisang Nugget sejak 2017.
Rani, sapaan akrabnya mengaku bahkan sampai memasang alarm untuk memesan pisang nugget agar tidak kehabisan.
"Serius enak banget. Aku dulu sampe nyobain banyak merk pisang nugget, tapi enggak pernah ada yang ngalahin pisang nugget ini. Dulu kalau mau beli aku sampe pasang alarm biar enggak kehabisan," ujar Rani kepada Kompas.com.
Ada pula seorang pelanggan yang bercerita di kolom Instagram Raja Pisang Nugget. Ia rela menempuh jarak yang cukup jauh demi membeli pisang tersebut.
"Bela-belain dari Bogor ke Pasar Minggu buat ambil pisang nugget naik kereta. Dan worth it banget emang ini pisang nugget," tulis @novii.okta.
Namun sayangnya, cerita itu hanya akan menjadi kenangan. Selama setahun ini, penjualan Raja Pisang Nugget menurun drastis.
Anggi terpaksa menutup usahanya karena terus merugi dengan kondisi pandemi seperti saat ini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/02/20454891/mengenang-raja-pisang-nugget-yang-bakal-tutup-awal-merintis-hingga-masa