Salin Artikel

Akhir Perjalanan Komplotan Begal yang Tusuk Remaja di Cengkareng...

Namun, tiga orang anggota begal lainnya masih diburu oleh polisi.

"Jadi dari delapan pelaku, lima sudah kami amankan, tiga masih kami cari," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo, Selasa (2/2/2021).

Adapun, lima orang pelaku yang ditangkap berinisial AS, KM, SH, AM, dan DS.

Ady menjelaskan, awalnya, polisi menangkap satu orang pelaku di Cengkareng dengan berbekal informasi dari warga sekitar.

Kemudian, empat pelaku lainnya diringkus pada hari Sabtu (30/1/2021) dan Minggu (31/1/2021).

"Pada Sabtu dan Minggu kami berhasil ditangkap empat orang pelaku," lanjut Ady.

Saat ditangkap, dua orang pelaku sempat melawan sehingga ditembak di bagian kaki oleh petugas.

Kronologi aksi terakhir

Komplotan ini ditangkap setelah aksi terakhirnya di Jalan Rawa Kedaung, Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, pada Kamis (28/1/2021) malam dilaporkan oleh korban berinisial A.

Saat itu, A melintasi Jalan Rawa Kedaung RT 003 RW 014 Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, bersama seorang temannya, pada pukul 23.00 WIB.

"Saat itu, korban sedang berboncengan dengan teman wanitanya," kata Ady.

Tiba-tiba, A dipepet oleh delapan orang yang mengendarai tiga motor.

"Di situ ada delapan orang yang secara paksa menghentikan kendaraan dari korban," lanjutnya.

Setelah dihentikan, pelaku langsung memukuli A dan memaksa mengambil barang korban.

"Setelah berhenti, para pelaku langsung memukuli korban dengan tangan kosong dan mengatakan, 'Keluarin semua barang-barangmu,'" kata Ady.

Pelaku kemudian secara paksa mengambil uang yang disimpan di saku jaket korban sejumlah Rp 10.000.

Mereka juga berusaha mengambil ponsel korban yang disimpan di sakunya.

Namun, A tidak tinggal diam dan melawan.

"Ada perlawanan dari korban, akhirnya korban diusuk oleh tersangka dengan inisial AS itu," kata Ady.

Korban pun ditusuk di bagian pinggang atas oleh salah seorang pelaku.

Namun, sebelum berhasil mengambil motor korban, warga datang untuk menolong korban.

Satu orang pelaku pun diamankan dan diserahkan ke Polres Jakarta Barat.

Korban kemudian segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Kondisi korban sekarang dalam perawatan, ada luka tusuk di bagian belakang dan dijahit tiga jahitan, dia terselamatkan," kata Ady.

Tiga kali beraksi di Cengkareng

Ady kemudian mengungkapkan bahwa komplotan begal motor ini sudah lebih dari satu kali beraksi.

"Jadi dari hasil pendalaman sementara, mereka sudah tiga kali melakukan aksi ini," kata Ady.

Ketiga aksi tersebut dilakukan di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.

"Mereka fokus di Cengkareng, mereka semua berdelapan mobile di wilayah Cengkareng untuk mencari korbannya," ujar Ady.

Namun, hingga kini, korban yang teridentifikasi baru A.

"Korban sementara yang teridentifikasi baru satu orang," kata Ady.

Gunakan gunting untuk tusuk korban

Komplotan ini beraksi dengan secara bergerombol memepet korbannya.

Mereka kemudian akan memukul dan memaksa meminta barang korban.

Namun, jika korban melawan, mereka akan menusuk korbannya menggunakan gunting.

"Kalau memang ada perlawanan mereka akan melukai. Yang mereka gunakan gunting untuk menusuk korban," jelas Ady.

Polisi kini masih memburu tiga orang pelaku lainnya.

Sementara itu, lima orang yang telah ditangkap dikenai Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.

"Kami menerapkan Pasal 365 KUHP, ancaman hukuman sembilan tahun," tuturnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/03/09334421/akhir-perjalanan-komplotan-begal-yang-tusuk-remaja-di-cengkareng

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke