Salin Artikel

11 Bulan Pandemi Covid-19, Pelaku Usaha Gulung Tikar hingga Pegawai Bioskop Jemput Bola Cari Penonton

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 telah menyebabkan kesulitan ekonomi bagi para pelaku usaha. Ada pelaku usaha yang harus gulung tikar, ada pula pelaku usaha yang harus alih profesi demi menyambung hidup.

Raja Pisang Nugget Tutup

Salah satu usaha yang harus gulung tikar karena terdampak pandemi Covid-19 adalah Raja Pisang Nugget. Sang pemilik usaha, Anggita Prima (29), mengatakan, Raja Pisang Nugget akan tutup mulai 6 Februari 2021.

Anggi menjelaskan, jumlah pelanggannya mulai merosot sejak pandemi melanda Tanah Air. Dia bahkan kesulitan mendapatkan pisang dari supplier.

"Sebenarnya ini sudah mulai berkurangnya dari awal (masuk virus) Corona tuh pas PSBB, kita tutup 3 bulan pertama pandemi. Pas buka lagi makin lama pembeli makin kurang," kata Anggi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/2/2021).

Sebelum mengumumkan gulung tikar, Raja Pisang Nugget sempat menjadi jajanan kekinian warga Jakarta. Usaha yang berdiri sejak Desember 2015 itu awalnya dibuka di food court kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Kemudian, outlet Raja Pisang Nugget berpindah ke kediaman Anggi di Jalan Rajawati Timur, Pancoran, Jakarta Selatan. Di sanalah, awal mula Anggi memproduksi dan menjual pisang nugget secara online.

Menurut Anggi, masa kejayaan Raja Pisang Nugget dimulai tahun 2017 hingga 2019. Kala itu, dalam satu hari, Raja Pisang Nugget mampu memproduksi 300 boks dengan keuntungan mencapai Rp 5 juta per hari.

Namun, Anggi terpaksa menutup usahanya karena pemasukan Raja Pisang Nugget mulai menurun drastis selama setahun terakhir. Bahkan, usaha Anggi itu terus merugi akibat pandemi Covid-19.

50 Persen Warteg di Jabodetabek Gulung Tikar

Pandemi Covid-19 juga berdampak pada pemilik warteg di Jabodetabek. Tempat makan yang identik dengan rakyat kecil itu karena harganya yang bersahabat, kini harus tutup akibat pandemi Covid-19.

Ketua Koordinator Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, sekitar 50 persen atau 20.000 unit warteg di Jabodetabek bakal gulung tikar tahun ini. Selama tahun 2020, sekitar 25 persen dari total warteg di Jabodetabek sudah gulung tikar.


Mukroni menjelaskan, sebagian besar pemilik warteg memilih menutup usahanya karena tak sanggup membayar sewa tempat. Ada pemilik warteg yang pindah ke pinggiran Jakarta seperti Bogor, Depok, dan Bekasi.

Namun, ada pula pemilik warteg yang memilih pulang ke kampung halaman.

"Itu kan karena teman-teman realistis ya, dengan kondisi sewa yang cukup mahal dia memilih alternatif melakukan pengurangan usahanya. Ada juga yang tutup, 63 persen kami tutup," kata Mukroni, Sabtu (23/1/2021) lalu.

Bagi pemilik warteg yang memilih pulang ke kampung halaman, mereka beralih profesi menjadi kuli panggul, tukang ojek, hingga bertani demi memenuhi kebutuhan ekonomi.

Alasan lain yang menyebabkan banyak pemilik warteg gulung tikar adalah menurunnya daya beli masyarakat selama pandemi Covid-19.

"Karena daya beli masyarakat mengalami penurunan, mereka yang tadinya makan ayam sekarang telur. Kadang mereka menghemat. Menandakan perekonomian di bawah ini semakin susah, jadi pendapatan kami juga mengalami penurunan," tutur Mukroni.

Giant Margo City Tutup

Tak hanya berdampak pada usaha kecil dan menengah, pandemi Covid-19 juga menyebabkan toko swalayan Giant Margo City di Depok tutup. Toko swalayan itu rencananya tutup pada Maret 2021 mendatang.

Giant Margo City merupakan bagian dari jaringan toko swalayan atau supermarket milik PT Hero Supermarket Tbk.

"Ya, Giant Margo City akan melakukan transaksi terakhirnya pada bulan Maret 2021," kata Diky Risbianto, Head of Corporate & Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk via keterangan surel kepada Kompas.com, Rabu (3/2/2021).

Diky menjelaskan, Giant Margo City terpaksa tutup karena perubahan kondisi pasar akibat Covid-19. Bahkan terjadi perubahan perilaku belanja pelanggan selama pandemi. Meskipun begitu, Diky tak menjelaskan perubahan perilaku yang dimaksud.


"Meskipun kami berharap situasi yang menantang ini akan segera teratasi, agar tetap kompetitif, kami mengembangkan strategi jangka panjang untuk membangun bisnis yang lebih kuat dan berkelanjutan di masa mendatang," ujar dia.

"Untuk itu, saat ini kami telah memutuskan untuk melakukan penutupan toko dengan format hypermarket di dalam mal, dalam hal ini yaitu Giant Margo City," tambah Diky.

Lebih lanjut, Diky memastikan hak-hak para karyawan Giant Margo City Depok tetap dipenuhi walaupun toko swalayan itu gulung tikar.

"Kami bertindak sesuai dengan hukum dan memastikan bahwa karyawan yang terkena dampak menerima hak-hak mereka sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan," katanya.

Pegawai Bioskop Jemput Bola Cari Penonton

Meski sudah diizinkan untuk kembali beroperasi sejak Oktober 2020 lalu, bioskop sepertinya masih harus berjuang untuk bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Hal ini terlihat dari unggahan sineas Ernest Prakasa dalam akun Twitter-nya.

Ernest bercerita bahwa pegawai bioskop harus jemput bola mencari dan mendatangi penonton.

"Jumpa petugas @cinema21 yang jemput bola ke LG padahal bioskop ada di lantai paling atas," kata Ernest seperti dikutip Kompas.com.

Sebagai seorang pegiat film, Ernest mengaku terharu melihat perjuangan para pegawai bioskop tersebut. Dia kemudian meyakinkan masyarakat untuk kembali menonton film di bioskop tanpa perlu takut tertular Covid-19.

"Pedih bercampur kagum melihat perjuangan teman-teman karyawan bioskop, tempat yang amat dekat dengan kehidupan dan penghidupan saya. Peluk erat untuk seluruh staff bioskop se-Indonesia. Semoga badai ini lekas berlalu," sambung sutradara film Imperfect itu.

(Penulis : Ira Gita Natalia Sembiring, Vitorio Mantalean/Editor : Sandro Gatra, Egidius Patnistik, Nursita Sari)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/03/17450231/11-bulan-pandemi-covid-19-pelaku-usaha-gulung-tikar-hingga-pegawai

Terkini Lainnya

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke