Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terus menerus bisa mematikan industri perhotelan.
“Memang dalam kondisi yang sulit apalagi dengan PSBB yang diperpanjang-diperpanjang lagi. Saya baca PSBB mau diperpanjang sampai Maret. Kalau PSBB diperpanjang terus industri perhotelan bisa mati,” ujar Sutrisno saat dihubungi via telepon.
Menurut dia, hotel-hotel di Jakarta sudah kesulitan mempertahankan bisnisnya. Pasalnya, daya beli masyarakat saat ini berkurang.
“Permintaan itu tergantung dari spending. Swasta dan keluarga itu spending sudah tipis. Tinggal pemerintah yang punya daya beli sekarang,” kata Sutrisno.
Menurut dia, hotel bukan sebuah klaster yang berisiko menimbulkan penularan Covid-19. Sutrisno beralasan, tak ada kerumunan yang muncul di hotel.
Sebelumnya, fenomena pemilik hotel menjual hotel muncul di Jakarta. Hotel-hotel dijual di sejumlah marketplace.
Hotel-hotel yang dijual seperti Hotel Goodrich (Jakarta Selatan), Ibis Bujet Hotel Tanah Abang (Jakarta Pusat), dan Le Meredien (Jakarta Pusat).
Fenomena menjual hotel diperparah pandemi Covid-19.
“Jual hotel itu sebelum pandemi Covid-19 sudah ada. Akibat pandemi, itu lebih banyak yang jual hotel. Kalau diliat di iklan-iklan online itu banyak sekali. Sudah banyak di Jakarta,” kata Sutrisno.
Menurut Sutrisno, penjualan hotel-hotel di Jakarta di saat pandemi Covid-19 dilakukan agar menghindari kerugian.
Pasalnya, biaya operasional hotel dan pembayaran kredit terap berjalan.
“Kalau telat bayar kredit, dendanya akan menumpuk. Jadi harus dijual, kecuali ada investor mau nutup dulu cicilan. Semakin hari kalau tidak dibayar kreditnya kan semakin menumpuk,” tambah Sutrisno.
Sutrisno menyebutkan, pemilik hotel akan berdarah-darah meneruskan usaha perhotelan jika sudah tak bisa membayar cicilan kredit.
Pilihan menjual hotel lebih baik diambil dibandingkan semakin merugi.
Sutrisno tak bisa menyebutkan berapa banyak hotel yang dijual di masa pandemi Covid-19.
Ia mengatakan, PHRI Jakarta belum mendata jumlah pasti hotel-hotel yang dijual karena dampak pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 di DKI Jakarta belum mereda. Penambahan kasus harian masih relatif tinggi.
Data pemerintah yang disampaikan pada Rabu (3/2/2021), ada penambahan kasus positif harian sebanyak 3.567 kasus.
Dengan penambahan kasus baru tersebut, angka kumulatif kasus Covid-19 di DKI Jakarta kini sebanyak 290.261 kasus.
Sebanyak 26.031 pasien dalam perawatan atau menjalani isolasi mandiri, atau bertambah 2.231 pasien dibandingkan hari kemarin.
Sedangkan pasien sembuh juga mengalami kenaikan 1.295 dibandingkan hari kemarin. Kini terdapat 249.810 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.
Untuk korban meninggal dunia akibat Covid-19 di Jakarta bertambah 41 orang. Kini total 4.420 pasien Covid-19 meninggal dunia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/04/15292351/phri-jakarta-kalau-psbb-diperpanjang-terus-industri-perhotelan-bisa-mati