Salin Artikel

Ketika Pelaku Usaha Keberatan jika Lockdown Akhir Pekan Diterapkan . . .

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pelaku usaha mengaku keberatan jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan lockdown atau karantina wilayah pada akhir pekan.

Apalagi, sejumlah sektor usaha justru mengandalkan momen akhir pekan untuk meningkatkan omzet penjualannya.

Keberatan ini disampaikan oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DKI Jakarta, Diana Dewi.

"Apabila akhir pekan akan dilakukan pembatasan total, maka kami dari dunia usaha merasa keberatan," kata Diana, Kamis (4/2/2021).

Ia mengklaim bahwa dunia usaha selama ini sudah menjaga pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara ketat demi mencegah penularan Covid-19.

"Terbukti untuk saat ini klaster penyebaran (Covid-19) dari perkantoran sangat kecil," ujar Diana, sembari berharap pemerintah dapat lebih selektif dalam membuat kebijakan.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jakarta, Sutrisno, mengatakan, industri perhotelan ada dalam kondisi sulit jika PSBB terus menerus diberlakukan.

"Kalau PSBB diperpanjang terus industri perhotelan bisa mati," pungkasnya.

Pemprov DKI Jakarta kaji opsi lockdown akhir pekan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, atau yang akrab disapa Ariza, mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan mengkaji opsi karantina wilayah pada akhir pekan.

Ini menyusul pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa pembatasan sosial yang diterapkan saat ini di pulau Jawa dan Bali tidak efektif menekan kasus Covid-19.

Ariza meyakini, opsi lockdown di akhir pekan dapat secara signifikan menekan Covid-19 menyusul fakta bahwa banyak warga DKI Jakarta justru beraktivitas keluar rumah pada akhir pekan.

Jika opsi ini jadi diterapkan, maka aktivitas di pasar, mal, tempat rekreasi dan lainnya akan dibatasi.

"Memang faktanya di Sabtu-Minggu karena perkantoran tutup, banyak warga Jakarta yang melakukan aktivitas di luar rumah," kata Ariza.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa ide lockdown di akhir pekan itu berasal dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berkaca pada kebijakan yang diterapkan di Turki.

Kondisi Covid-19 terkini di Jakarta

Menurut data di laman corona.jakarta.go.id, penambahan kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta menunjukkan angka yang fluktuatif, yakni berkisar antara 2.800 hingga 3.600 kasus dalam seminggu terakhir.

Angka ini terus merangkak naik dari rata-rata penambahan 1.000 kasus per hari pada pertengahan November 2020, lalu menjadi 2.000 kasus per hari, bahkan lebih, pada awal Januari 2021.

Kenaikan ini diyakini merupakan imbas dari tingginya mobilitas masyarakat pada libur akhir tahun kemarin.

Secara akumulatif, tercatat total 280.261 kasus positif di DKI Jakarta hingga Rabu (3/2/2021), 26.032 di antaranya merupakan kasus aktif.

Sebanyak 249.810 pasien sudah dinyatakan sembuh, sedangkan 4.420 lainnya meninggal dunia.

(Penulis: Ira Gita Natalia Sembiring, Wahyu Adityo Prodjo/ Editor: Egidius Patnistik, Sandro Gatra)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/04/16333281/ketika-pelaku-usaha-keberatan-jika-lockdown-akhir-pekan-diterapkan

Terkini Lainnya

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke