JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir melanda permukiman di Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (5/2/2021) pagi.
Lurah Kampung Melayu Setiawan mengatakan bahwa banjir mulai menggenang pada pukul 02.30 WIB. Kata dia, air yang datang merupakan kiriman dari Bogor, Jawa Barat.
Setiawan mengatakan, berdasarkan kabar terakhir pada pukul 10.30 WIB, genangan air sudah setinggi 25-60 sentimeter. Namun, lanjut Setiawan, genangan mulai surut beberapa saat kemudian.
"Sudah mulai surut," kata Setiawan kepada Kompas.com, Jumat.
Akibat kejadian ini, 137 kepala keluarga yang terdiri 437 jiwa dari empat RW -- yakni RW 04, 05, 07, dan 08-- di Kampung Melayu, terdampak banjir. Meski demikian, belum ada warga yang mengungsi hingga saat ini.
"Sementara belum ada yang mengungsi," ujar Setiawan.
Siaga banjir Jakarta
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Sabdo Kurnianto mengatakan, ada 82 kelurahan di Ibu Kota yang rawan banjir pada tahun ini.
Namun, dari jumlah tersebut, terdapat 34 kelurahan yang menjadi fokus perhatian sebab berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.
"Karena dari 34 kelurahan letaknya di daerah aliran Sungai Ciliwung. Ini menjadi sebuah konsekuensi yang menjadi perhatian kami," tutur Sabdo sepeti dikutip dari akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Jumat (29/1/2021).
Sabdo menuturkan, antisipasi banjir pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Sebab, masyarakat tidak hanya berhadapan dengan musim hujan dan potensi banjir, tetapi juga pandemi Covid-19.
Oleh karenanya, guna mengantisipasi penumpukan pengungsi, setiap lurah dan camat menyediakan lokasi pengungsian dengan luas 2-3 kali lipat dari luas lokasi yang sebelumnya ada.
Selain itu, lokasi tersebut juga disterilisasi secara teratur dan telah dilengkapi dengan hand sanitizer serta tempat cuci tangan.
Pengungsi nantinya juga diwajibkan untuk taat terhadap protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Selain itu, petugas dari Dinas Kesehatan nantinya akan melakukan screening kepada pengungsi serta melakukan penanganan apabila ditemukan pengungsi yang terindikasi positif Covid-19.
"Sudah dilakukan simulasi untuk sistem atau SOP penanganan pengungsian pada masa pandemi," tutur Sabdo.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/05/11370751/banjir-landa-4-rw-di-kampung-melayu