JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pemuda di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, menemukan ular sanca sepanjang empat meter saat banjir melanda kawasan tersebut, pada Senin (8/2/2021).
"Ketemunya di sekitar sini. Ditangkap ramai-ramai dan dimasukkan kandang," ujar salah seorang pemuda tersebut yang bernama Panji, seperti dilansir Tribun Jakarta.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mengingatkan warga untuk mewaspadai kemunculan binatang berbisa, seperti ular, ketika banjir datang.
Peringatan tersebut tertulis dalam buku saku Panduan Kesiapsiagaan Menghadapi Banjir Bagi Masyarakat, yang terbit pada Oktober tahun lalu.
Selain mewaspadai kemunculan binatang berbisa, BPBD DKI Jakarta juga mengingatkan warga untuk waspada terhadap sengatan listrik ketika ada genangan.
Oleh karena itu, warga diharapkan dapat mengindentifikasi instalasi listrik yang ada di rumah atau permukiman mereka sebelum banjir tiba agar kecelakaan bisa dihindari.
Penjelasan pakar soal kemunculan ular saat banjir
Ahli herpetologi (reptil dan amfibi) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Amir Hamidy, sebelumnya mengatakan bahwa ular akan mencari permukaan yang lebih tinggi ketika banjir tiba.
"Ular itu hewan terrestrial. Mereka bernapas dengan paru-paru. (Oleh karena itu), ketika banjir naik mereka akan mencari permukaan yang lebih tinggi," tutur Amir kepada Kompas.com, 3 Januari 2020 lalu.
Jika biasanya reptil tersebut tinggal di dalam tanah dan gorong-gorong, ia akan berenang ke tempat aman ketika habitatnya tergenang, imbuhnya.
Selain itu, kehadiran ular di permukiman usai banjir juga bisa terjadi karena terbawa arus banjir dari daerah hulu.
Lebih lanjut, Amir menjelaskan bahwa beragam jenis ular akan muncul ketika banjir. Di antaranya, kobra, piton, dan ular pelangi, yang memang hidup di sekitar manusia.
Khusus ular kobra, mereka biasanya keluar saat malam hari. Oleh karena itu, warga diminta untuk lebih waspada saat malam tiba, apalagi ular tersebut merupakan jenis ular yang berbisa.
Amir mengingatkan warga untuk tidak menangkap ular tanpa bantuan petugas demi menghindari serangan dari hewan tersebut.
"Kontak petugas pemadam kebakaran atau komunitas reptil (ketika ditemukan ular di permukiman) karena mereka punya keahlian untuk mengevakuasi ular. Jangan coba-coba mengangkapnya sendiri," tutupnya.
(Penulis: Sri Anindiati Nursastri)
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/08/16221901/warga-diminta-waspada-akan-kemunculan-ular-di-permukiman-saat-banjir