Awalnya R berniat belajar investasi tetapi kehilangan uang hingga mencapai Rp 12.450.000.
“Awalnya saya kan ingin belajar saham karena pemula saya harus belajar betul sebelum terjun langsung ke saham. Ada beberapa sumber yang saya dapat dari orang yang bermain saham dan referensi lainnya dari buku,” ujar R saat dikonfirmasi, Minggu (14/2/2021) siang.
R kemudian mengikuti sejumlah akun pembelajaran investasi saham di media sosial Tiktok dan Instagram.
R kemudian melihat akun Tiktok influencer yang sering membuat konten edukasi investasi saham.
“Saya memang tertarik mengikuti kelas pemulanya lalu di bio tersebut saya tertarik masuk linknya di Telegram. Setelah masuk ke telegram beliau, saya tidak langsung mengikutinya. Saya menunda karena beberapa kesibukan,” ujar R.
Kemudian, R ikut ke dalam akun grup Telegram dengan nama Ternak Uang Official. Akun tersebut mengatasnamakan influencer tersebut.
Ia percaya karena menggunakan foto dan logo yang sama. Rupanya, penipu memakai nama dan foto profil influencer tersebut.
R kemudian ikut grup Telegram Ternak Uang Official. Kecurigaan mulai muncul karena R tak bisa mengirimkan pesan di grup Ternak Uang.
“Kejadiannya tanggal 9 Februari 2021 sekitar pukul 10.04 WIB lalu saya mencari link Telegram yang Ternak Uang. Di situ ada keterangan Join investasi kontrak 1 hari Investasi min Rp 1.000.000,- profil 50 persen, besok cair,” tambah R.
R kemudian bingung karena menemukan penawaran investasi bukan kelas untuk belajar saham.
Korban kemudian menuju salah satu link dan meng-klik username yang mengatasnamakan influencer itu.
“Saya berpikir mungkin mengajak berinvestasi. Lalu saya chat lah di situ,” tambah R.
R lalu mendapatkan sejumlah keterangan yang mesti diisi seperti nama, bank, nomor rekening, nomor handphone, email, jumlah investasi, dan alamat.
R kemudian mengirimkan biodata lengkap dan uang sebanyak Rp 5 juta ke rekening Bank BRI Syariah dengan nomor 1041683127 atas nama Sri Endang Kurniawati.
Kemudian akun itu meminta R untuk memverifikasi rekening. R kemudian juga diminta untuk mengisi sejumlah keterangan seperti nomor kartu ATM dan pin ATM.
“Tanpa saya sadar saya isi semua,” tambah R.
Penipu kemudian meminta R untuk mentransfer sejumlah uang lewat bank lain dengan dalih BCA sedang error. Pelaku sempat mengatakan untuk tidak mempersulit proses transaksi.
R kemudian sadar dan mengecek internet banking miliknya. Uang R ternyata dikuras dan tinggal Rp 53.000.
“Lalu saya bilang ke dia, 'Tolong balikin uang saya', lalu dia jawab 'maksudnya diambil gimana?' Dia juga seolah mempermainkan saya dengan kata-kata ‘Hallo kak. Untung uang kaka aman ya’,” kata R.
Setelah tersadar, R memblokir rekeningnya di kantor BCA terdekat. Ia juga melaporkan peristiwa ke Bank BRI Syariah di daerah Jalan Lapangan Bola Jakarta Barat.
“Setelah melapor saat saya mencari tahu nomor rekening tersebut berada di daerah Singkawang Kalimantan Barat. Lalu dari BRI saya menuju ke Polres Jakarta Barat di daerah Slipi,” tambah R.
Kini kasus pembobolan ATM bermodus investasi tersebut ditangani oleh Polres Metro Jakarta Barat.
Ia berharap kasusnya menjadi bahan pelajaran untuk masyarakat.
“Kalau bisa ketangkep jaringan-jaringan penipu kayak gini. Kalau bisa ada hukuman untuk pelaku penipuan online seperti ini. Karena pasti jaringan mereka pun banyak. Semoga tim cyber bisa membantu mengatasi hal-hal tersebut dengan baik,” kata R.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/14/14132811/ingin-belajar-saham-perempuan-ini-jadi-korban-pembobolan-rekening