Salin Artikel

Pandemi Covid-19, Penari Barongsai di Kota Tangerang Terpaksa Beristirahat

TANGERANG, KOMPAS.com - Adanya pandemi Covid-19 memaksa sejumlah tradisi di Indonesia untuk beristirahat.

Salah satunya, yaitu tarian barongsai yang biasa ditemui saat Tahun Baru Imlek.

Ketua Barets Lion and Dragon Dance Club, Trissye Handayanah mengungkapkan, komunitasnya menampilkan tarian asal Tiongkok itu terakhir kali pada Februari 2020.

"Terakhir nari sebelum ada corona, sekitar bulan Februari tahun 2020 waktu Tahun Baru Imlek," kata Trissye melalui sambungan telepon, Minggu (14/2/2020) siang.

"Biasanya selain pas Imlek, kami tampil juga di momen lain. Kaya nikahan atau ulang tahun, kami ada panggilan juga," imbuh perempuan yang juga pengrajin barongsai itu.

Sejak saat itu, Trissye mengaku bahwa ia dan timnya belum pernah mendapatkan panggilan lagi untuk mempertunjukkan tari barongsai.

"Jadi, benar-benar tidak mendapat panggilan untuk menari itu sejak awal pandemi, sekitar bulan Maret (2020)," ungkapnya.

Padahal, sambung dia, Trissye dan 10 penari lainnya mampu mendapatkan uang setidaknya Rp 2.500.000 setiap penampilan.

Trissye mengaku, besaran tarif itu tergantung dari lokasi mereka tampil.

"Di DKI Jakarta, minimal itu dapat Rp 2.500.000. Sebenarnya tergantung di daerah mana, kan saya pikir juga pasti ada pengeluaran untuk transportasi kami," tutur dia.

Akan tetapi, Trissye turut mengatakan bahwa dia memiliki pekerjaan lain, yaitu sebagai wirausahawan.

Sehingga, dirinya tidak terlalu terbebani karena tidak ada panggilan sejak merebaknya virus corona.

"Saya sendiri bekerja. Barongsai ini hanya sampingan. Cuma, hobi kami jadi terpendam," ujarnya.

Selain harus berhenti melakukan hobinya, Trissye juga terpaksa berhenti memproduksi barongsai sejak Februari 2020 lalu.

Sebab, tak ada satu pun komunitas atau klenteng yang mengadakan pertunjukkan barongsai lagi sejak saat itu.

Akibatnya, komunitas atau klenteng tersebut tidak membeli satu set barongsai miliknya, seperti sebelum pandemi.

"Jadi, ya, saya dan tim di sini enggak ngebuat barongsai lagi sejak Maret tahun lalu," ucap dia.

Trissye pun berharap agar pandemi Covid-19 segera berakhir dan kembali seperti sedia kala.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/14/15103951/pandemi-covid-19-penari-barongsai-di-kota-tangerang-terpaksa-beristirahat

Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke