Gunung Gede Pangrango terlihat jelas dan besar di dalam frame foto.
Foto itu menjadi ramai setelah fotografer senior Arbain Rambey menuduh foto itu hasil "tempelan".
Tuduhan Arbain itu disampaikan ketika mengomentari foto Ari yang diunggah akun Twitter Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta @dinaslhdki.
Cap "tempelan" dari Arbain itu kemudian ramai ditanggapi warganet di media sosial. Tidak sedikit warganet yang menariknya ke ranah politik.
Saat dikonfirmasi, Ari memembantah memanipulasi foto dan siap membuktikan keaslian karyanya.
Foto itu diambil dari kawasan Kemayoran pada Rabu (18/2/2021) pagi.
"Sengaja lagi hunting naik motor lewat flyover Kemayoran arah Gunung Sahari," ujar dia kepada Kompas.com.
"Spot itu dadakan pas saat saya lewat jalur itu tiba-tiba pas tengok kiri ada terlihat Gunung Gede Pangrango,” tambah Ari.
Ari mengaku sudah empat kali melewati kawasan Kemayoran untuk memotret Gunung Gede Pangrango.
Pada Rabu pagi, ia baru mendapatkan cuaca dan udara yang bersih untuk memotret Gunung Gede Pangrango.
“Sehingga, jika di foto, gunung itu akan terlihat jelas,” tambah Ari.
"Pukul 06.20 WIB sampai jam 07.00 WIB, gunung masih terlihat gagah. Jelang jam 07.30 WIB, gunung mulai hilang pelan-pelan," tambah dia.
Pada Rabu kemarin, Ari memotret sebanyak 20 kali dengan pengaturan manual yang berbeda. Ia memakai kamera Nikon dengan lensa 55-300 mm, dibantu tripod.
Ari menyebutkan, dari 20 foto yang diambil, hanya ada satu foto Gunung Gede Pangrango yang terbaik, menurut dia.
“Dan hanya satu foto yang setingannya yang pas menurut saya komposisinya. Nah, saya pilihlah foto itu menurut saya yang terbaik untuk saya upload di Instagram saya @wibisono.ari,” tambah Ari.
Ari merasa tuduhan Arbain atas karyanya sudah sangat mencemarkan nama baik dan kariernya di dunia fotografi. Ari ingin ada permintaan maaf dari Arbain.
“Ini (tudingan Arbain) bikin nama dan karier saya tercemar banget. Saya tuh mulai dunia foto baru-baru ini belajar lewat YouTube. Saya enggak mampu buat kursus, otodidak,” tambah Ari.
"Saya ingin ada permintaan maaf dari Mas Arbain," tambah dia.
Ari juga sudah memberikan klarifikasi lewat akun Instagram-nya @wibisono.ari.
Ia memberi penjelasan dan mengunggah sejumlah foto lain untuk membuktikan tidak ada manipulasi foto.
Tuduhan Arbain
Fotografer Arbain sebelumnya mengomentari foto karya Ari yang diunggah akun Twitter Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta @dinaslhdki.
"Ini foto tempelan. Untuk dapat Pangrango segede gitu, butuh tele panjang lalu motret dari jauh. Melihat perbandingan mobil depan dan belakangnya, jelas tak memakai tele panjang," tulis Arbain di akun Twitter-nya @arbainrambey.
"Saya bukan bilang gunungnya gak ada loh...saya bilang ukuran gunung Pangrangonya tak segede itu di bidang fotonya kalau jalan di bawahnya perspektifnya seperti itu," kata dia.
"Ini twit yang semoga penghabisan untuk polemik foto gunung:
Perspektif gunung ke foreground gak nyambung dgn perspektif mobil2 yg tampak. Gunung ke foreground itu compactionnya gila2an (tele panjang buanged). Sedangkan perspektif mobil2 itu tampak pakai tele pendek," tulis Arbain.
"Akhir diskusi ini sederhana...memang backgroundnya jadi tempelan karena olahdigital yang kelas berat seperti di foto yang disebut aslinya ini...," tambah dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/18/10495221/bantah-foto-tempelan-ini-proses-ari-wibisono-memotret-gunung-gede