Kepala BPTJ Polana B Pramesti mengatakan, hal tersebut terlihat dalam tiga hari evaluasi BPTJ pada 16-18 Februari 2021.
Salah satu contoh pelanggaran terjadi di bus transjakarta.
"Pada jam tertentu, beberapa bus transjakarta masih terdapat kelebihan penumpang sesuai dengan batas kapasitas yang diizinkan," ujar Polana dalam konferensi pers virtual, Kamis (18/2/2021).
Pelanggaran serupa juga terlihat di kereta komuter Jabodetabek atau KRL.
Polana menjelaskan, penumpang seringkali menumpuk di gerbong 1 sampai dengan gerbong 3 dari 12 gerbong yang tersedia.
"Sehingga kurang tersebar pada rangkaian kereta lainnya," ucap Polana.
Dia memberikan contoh di Stasiun Bogor, KRL menuju Jakarta antara pukul 06.30-08.30, penumpang yang masuk ke gerbong seringkali melebihi batas kuota 45 persen.
Hal tersebut terjadi karena penambahan penumpang pada stasiun perlintasan menuju Jakarta cukup banyak.
"Sementara yang turun dari kereta (di stasiun perlintasan) sedikit," tutur Polana.
Sementara itu, jumlah penumpang transportasi berbasis rel lainnya, seperti moda raya terpadu (MRT), lintas raya terpadu (LRT), dan kereta bandara tetap sesuai ketentuan.
"Untuk kereta bandara, MRT, dan LRT, jumlah penumpang terjaga sesuai kuota, bahkan di bawah kuota yang ditetapkan," kata dia.
Selain itu, catatan penting lainnya dari BPTJ adalah ketaatan penggunaan masker.
BPTJ menilai masih ada penumpang yang tidak menggunakan masker dengan baik.
"Seperti diturunkan ke dagu atau di bawah hidung," kata Polana.
Selain itu, penumpang dinilai sudah sadar akan pentingnya protokol kesehatan, mulai dari penggunaan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Meskipun masih ada beberapa orang yang mengabaikan protokol, jumlah tersebut dinilai jauh lebih kecil dibandingkan dengan penumpang yang sadar akan protokol kesehatan.
"Kami berharap selanjutnya kondisi yang relatif sudah cukup baik ini tetap dapat terus berlanjut dan meningkat pada masa-masa selanjutnya," ujar dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/18/17401221/bptj-penumpang-transjakarta-dan-krl-lebihi-kapasitas-pada-jam-sibuk