"Sesuai dengan arahan Gubernur, kunci sukses penanganan genangan itu ada dua, satu usahakan tidak ada korban," kata Yusmada dalam sebuah video, Jumat (19/2/2021).
Indikator kedua, lanjut Yusmada, genangan atau banjir di suatu wilayah harus sudah teratasi dalam waktu enam jam setelah hujan berhenti atau sungai surut.
Yusmada mengatakan, dua indikator tersebut umumnya sudah dilakukan di beberapa pemukiman warga yang tergenang air.
Namun untuk kasus banjir di Cipinang Melayu yang tidak surut, Yusmada mengatakan bahwa hal itu disebabkan permukaan air Kali Sunter yang masih tinggi. Dengan demikian, indikator penanganan genangan banjir yang harus selesai dalam waktu 6 jam tidak bisa terpenuhi.
"Itu karena besarnya intensitas aliran Kali Sunter dan termasuk juga hujan yang di Halim," kata Yusmada.
Yusmada menambahkan, Pemprov DKI Jakarta menurunkan para petugas untuk menangani banjir di Cipinang Melayu.
"Semua armada, semua alat-alat kami kerahkan untuk menangani genangan di Cipinang Melayu," kata dia.
Dia juga meminta agar warga tetap waspada terhadap bencana banjir. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan prediksi soal potensi hujan ekstrem dalam dua hari kedepan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/19/21140441/dua-indikator-sukses-penanganan-genangan-dan-banjir-versi-anies