Salin Artikel

Curah Hujan Ekstrem Landa Jabodetabek Sejak Kamis, Ini Penjelasan BMKG

"Dua hari terakhir, yaitu tanggal 18-19 Februari 2021, wilayah Jabodetabek diguyur hujan secara merata dengan intensitas lebat hingga sangat lebat," kata Dwikorita dalam konferensi pers, Sabtu.

"Lebat itu lebih dari 50 mm (per hari), sangat lebat 100-150 mm (per hari). Dan kondisi curah hujannya ekstrem. Jadi plus kondisi ekstrem yaitu curah hujan mencapai lebih dari 150 mm semuanya dalam waktu 24 jam," ujar dia.

Dwikorita memaparkan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.

"Pertama, pada tanggal 18 hingga 19 Februari termonitor adanya aktivitas seruakan udara yang cukup signifikan," ucapnya.

Seruakan udara yang signifikan ini mengakibatkan peningkatan pembentukkan awan hujan di wilayah Indonesia bagan barat.

Faktor kedua adalah adanya aktivitas gangguan atmosfer di zona ekuator yang sering disebut sebagai aktivitas equatorial rossby.

Dwikorita mengungkapkan bahwa gangguan ini mengakibatkan terjadinya perlambatan dan pertemuan angin.

"Ada perlambatan dan pertemuan angin dari arah Utara ini kebetulan terjadinya itu tepat melewati Jabodetabek," kata Dwikorita.

"Di situlah terjadi peningkatan intensitas pembentukan awan hujan yang akhirnya terkondensasi, lalu turun sebagai hujan dengan intensitas tinggi," tuturnya.

Faktor ketiga, adalah adanya tingkat labilitas dan kebasahan udara di sebagian besar wilayah Jawa bagian barat.

Hal ini mengakibatkan peningkatan potensi pembentukan awan-awan hujan di Jabodetabek.

"Jadi tingkat labilitas dan kebasahan udara yang berpengaruh dalam peningkatan curah hujan," ucap Dwikorita.

Faktor terakhir adalah terpantaunya daerah pusat tekanan rendah di Australia bagian utara yang membentuk pola konvergensi di sebagian besar Pulau Jawa.

Menurut Dwikorita, hal tersebut berkontribusi juga dalam peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah jawa bagian barat termasuk Jabodetabek.

Kombinasi keempat faktor tersebut yang menyebabkan Jabodetabek dilanda hujan deras secara konstan sejak Kamis.

Tak hanya hujan deras, sejak Kamis lalu banjir juga melanda sejumlah wilayah Jakarta.

Adapun, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto memaparkan ada tiga faktor utama yang menyebabkan banjir tersebut.

"Disebabkan tiga faktor kalau dari sisi air, yaitu hujan yang jatuh di sekitar Jabodetabek itu bermuara ke Jakarta,"kata Guswanto dalam kesempatan yang sama.

Faktor selanjutnya adalah curah hujan tinggi yang terjadi di Jakarta sendiri.

Sementara faktor ketiga pasang naik air laut di Jakarta Utara.

"Ketiganya terakumulasi ini menjadi perhatian bagi DKI, tentunya di isamping faktor pendukung lainnya," ucapnya.

Dwikorita kemudian mengimbau warga untuk tetap tenang namun waspada akan potensi bencana yang dapat timbul.

Masyarakat juga diimbau memonitor informasi dari sumber otorotas resmi agar informasi dapat dipertanggungjawabkan.

"Serta, mohon beradaptasi dengan prediksi dan peringatan dini cuaca," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/20/13482411/curah-hujan-ekstrem-landa-jabodetabek-sejak-kamis-ini-penjelasan-bmkg

Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke