Menurut dia, setelah hujan lebat yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada 19-20 Februari, intensitas hujan diprediksi cenderung menurun pada tanggal 21-23 Februari 2021.
"Ini tanggal 21-23 (Februari 2021), potensi hujan cenderung melemah dengan hujan intensitas sedang dapat terjadi pada malam dini hari. Artinya tidak seperti hari-hari sebelumnya," ucap Dwikorita seperti dikutip dari siaran KompasTV, Minggu (21/2/2021).
Intensitas hujan diprakirakan meningkatkan mulai tanggal 23 Februari pada malam hari dan berlanjut hingga tanggal 24-26 Februari 2021.
Kondisi ini diprediksi terjadi merata di seluruh wilayah Jakarta. Hujan lebat yang terjadi kemungkinan disertai angin kencang atau kilat dan petir.
Hujan dengan intensitas tinggi diprakirakan tak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di Bali dan Nusa Tenggara.
Menurut dia, kondisi ini terjadi karena adanya bibit siklon di wilayah bagian utara Australia, tepatnya di Samudera Hindia. Saat ini, bibit siklon tersebut sedang bergerak ke arah barat.
"Jadi tepatnya di sebelah selatan Jawa Barat, sehingga hal ini akan berpengaruh pada peningkatan intensitas hujan kembali," kata Dwikorita.
Ia mengatakan, selain hujan lebat, bibit siklon tersebut juga dapat menyebabkan hujan ekstrem.
"Namun doa kami semoga hanya menjadi bibit siklon, bukan benar-benar siklon. Kalau siklon akan semakin kuat intensitasnya," ucap dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/21/15232431/bmkg-prakirakan-jakarta-diguyur-hujan-lebat-pada-24-26-februari