Ketua RW 16, Iwan Kurniawan menyampaikan, sejumlah warga tersebut memilih bertahan di lantai dua rumahnya atas permintaan mereka sendiri.
"Ada total 152 KK, yang bertahan sekitar 100 KK masih ada," ujar Iwan saat ditemui di depan Perumahan Bukit Nasio Indah, Minggu (21/2/2021).
Saat ini, menurut Iwan, 50 KK sudah dievakuasi dan tinggal sementara di kediaman keluarganya sambil menunggu banjir surut.
"Yang bertahan 100 KK, yang sudah mengungsi 50 KK. Itu sesuai permintaan mereka," ujar dia.
Iwan menyebut, bantuan logistik terus berdatangan dan langsung didistribusikan kepada warga yang memilih bertahan.
Meski begitu, para warga masih tetap membutuhkan bantuan, mulai dari pakaian hingga air bersih. Sebab, pompa air di perumahan tersebut belum menyala karena pemadaman listrik.
"Kalau kebutuhan warga sekarang ini termasuk air minum, pakaian karena banyak yang terendam, selimut, perlengkapan kebersihan," kata Iwan.
"Pompa banyak yang mati. Listrik mengalir pun pompa belum langsung bisa hidup," ucap dia.
Banjir di kompleks Bumi Nasio Indah, Jati Asih, Kota Bekasi belum juga surut sampai Minggu (21/2/2021).
Hingga pukul 09.40 WIB, banjir masih merendam seluruh area hingga gapura pintu masuk perumahan Bumi Nasio Indah.
Ketinggian air di kawasan pemukiman tersebut masih cukup tinggi dengan kisaran 70 centimeter hingga 2 meter.
Petugas dan relawan masih sibuk mengevakuasi warga dan juga mengantarkan logistik bagi penghuni perumahan yang memilih bertahan di lantai dua rumah.
Perumahan Nasio Indah disebut sebagai wilayah langganan banjir ketika hujan deras mengguyur wilayah Bekasi dan Bogor.
Banjir kali ini juga ditengarai oleh jebolnya tanggul di sekitar perumahan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/21/16181951/100-keluarga-terdampak-banjir-di-bumi-nasio-indah-memilih-bertahan-di