Ida menilai, sumur resapan tidak efektif mengatasi masalah banjir Jakarta.
Dia mengatakan, organisasi perangkat daerah (OPD) yang bertanggung jawab atas sumur resapan melaporkan kebijakan sumur resapan tersebut efektif.
"Tadi menurut penjelasan kan kemarin yang ada baru Sudin (Jakarta) Selatan, mengatakan kepada kami itu efektif," kata Ida dalam keterangan suara, Senin (22/2/2021).
Namun, Ida mengatakan, apabila memang efektif, seharusnya bencana banjir Jakarta pada Sabtu (20/2/2021) lalu tidak terjadi.
"Seharusnya kan gini, efektif itu apabila tidak terjadi banjir. Kalau efektif, (tetapi) masih banjir kan sama saja bohong," ucap Ida.
Dia menyayangkan Pemprov DKI Jakarta lebih serius mengerjakan kebijakan sumur resapan ketimbang program pengendalian banjir lainnya.
Anggaran pembangunan sumur resapan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2021 pun cukup tinggi, yakni Rp 441 miliar.
"Sayang, padahal anggarannya sampai Rp 400 miliar," ucap Ida.
Pemprov DKI Jakarta terus mengejar target pembangunan sumur resapan hingga mencapai satu juta sumur pada 2022.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, target satu juta sumur resapan tersebut dikerjakan dalam periode tiga tahun yang sudah dimulai sejak 2020.
"Kalau SDA sendiri kemarin (tahun 2020) sudah sampai 2.974 (sumur resapan). Kalau untuk kemarin semua dinas mengharuskan membuat, Bina Marga buat sumur resapan, Dinas Pendidikan, di masing-masing tempat," kata Juaini.
Rincian pembuatan satu juta sumur resapan terdiri dari lima wilayah prioritas, yaitu Jakarta Pusat dengan 82.020 sumur tersebar di 1.367 RT, Jakarta Selatan 364.620 sumur di 6.077 RT, Jakarta Barat 311.940 sumur di 5.199 RT dan Jakarta Timur 428.160 sumur di 7.136 RT.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/23/06230021/kritik-pembangunan-sumur-resapan-ketua-komisi-d-dprd-dki--kalau-masih