Salin Artikel

Saat Naturalisasi Sungai ala Anies Tidak Maksimal dan Jakarta Tergenang. . .

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama lebih dari tiga tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak kunjung memaksimalkan naturalisasi Sungai Ciliwung yang digadang-gadang sebagai salah satu solusi mengatasi banjir.

Berdasarkan catatan Kompas.com, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies baru merampungkan naturalisasi Kanal Banjir Barat segmen Shangri La-Karet, Jakarta Pusat, dengan lebar 8 meter.

Hasil dari program untuk menambah kapasitas sungai tersebut terekam dalam unggahan akun Twitter resmi Pemprov DKI Jakarta, @ DKIJakarta, pada 7 Januari 2021 lalu.

Meski telah dipercantik sedemikian rupa, pembetonan ini tidak sejalan dengan konsep naturalisasi sungai yang dimaksud oleh Anies saat baru menjabat sebagai Gubernur DKI akhir 2017 lalu.

Menurut Anies, naturalisasi adalah upaya meningkatkan kapasitas sungai dengan menghidupkan kembali ekosistem pinggir sungai secara "alamiah" atau natural.

Salah satunya dengan menanam berbagai pohon dan tumbuh-tumbuhan, bukan dengan pembetonan yang dilakukan oleh pemerintahan Ibu Kota sebelumnya melalui proyek normalisasi.

Normalisasi Ciliwung, yang mulai dikerjakan Pemprov DKI bersama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian PUPR pada 2012, ditargetkan sepanjang 33,69 kilometer.

Namun hingga 2017, baru 16 kilometer sungai yang berhasil dinormalisasi, yakni diperlebar dan dibeton untuk memperlancar aliran sungai.

Program ini kemudian terhenti karena terkendala pembebasan lahan. Di sisi lain, Anies bersikukuh untuk melakukan naturalisasi alih-alih normalisasi yang menurutnya berdampak buruk terhadap lingkungan.

Pelebaran sungai tak maksimal: Banjir besar terjang Jakarta

Hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota akhir pekan lalu menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir dengan ketinggian mencapai 4 meter.

Di antara wilayah tersebut adalah Cipinang Melayu, Jakarta Timur, dan kawasan elit Kemang, Jakarta Selatan.

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan Mustajab mengaku, banjir terjadi karena ketidakmampuan sungai yang mengaliri wilayah administrasinya dalam menampung debit air yang tinggi.

Menurut Mustajab, program peningkatan kapasitas sungai Gubernur Anies, yakni naturalisasi, seharusnya dijalankan.

"Kalau memang kita ingin total menyelesaikan banjir, ya harus dinormalkan sesuai kapasitas curah hujan yang terjadi. Dengan cara apa? Mungkin bisa naturalisasi, bisa melebarkan, karena tata guna lahan di wilayah Jakarta maupun hulu itu sudah berubah," ujar Mustajab, Selasa (23/2/2021).

Menurut dia, lahan-lahan di Jakarta Selatan yang dulunya berupa rawa atau pinggiran sungai, kini telah berubah menjadi perumahan.

Lahan-lahan tersebut mesti ditata kembali dan dikembalikan fungsinya demi mengatasi banjir, imbuh Mustajab.

Pakar dorong normalisasi sungai

Pengamat tata kota Universitas Trisakti Yayat Supratna mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk segera merampungkan normalisasi sungai yang sudah hampir setengah jalan.

"Itulah cara untuk meningkatkan kapasitas (sungai) dari kondisi yang lama. Tapi upaya untuk meningkatkan kapasitas itu kan berbenturan dengan persoalan relokasi penduduk," kata Yayat kepada Kompas.com, Selasa.

Dengan begitu, Yayat berharap Pemprov DKI bisa dengan segera menuntaskan masalah relokasi penduduk dan pembebasan lahan untuk melancarkan program normalisasi.

(Penulis: Wahyu Adityo Prodjo, Rosiana Haryanti | Editor: Nursita Sari, Sandro Gatra)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/24/10475681/saat-naturalisasi-sungai-ala-anies-tidak-maksimal-dan-jakarta-tergenang

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ketua Komisi B DPRD DKI: Formula E 'Event' Dunia, Seharusnya Banyak Sponsor...

Ketua Komisi B DPRD DKI: Formula E "Event" Dunia, Seharusnya Banyak Sponsor...

Megapolitan
Lokasi Vaksin Booster di Jakarta dan Sekitarnya 29 Mei-4 Juni 2023

Lokasi Vaksin Booster di Jakarta dan Sekitarnya 29 Mei-4 Juni 2023

Megapolitan
Berkeliaran Tengah Malam, Remaja Bawa Sajam di Kalideres dan Pengendara Motor Knalpot Bising Ditangkap

Berkeliaran Tengah Malam, Remaja Bawa Sajam di Kalideres dan Pengendara Motor Knalpot Bising Ditangkap

Megapolitan
Kepada Mahfud MD, Panglima TNI Tanyakan Pengamanan Pejabat Negara yang Ikut Pemilu 2024

Kepada Mahfud MD, Panglima TNI Tanyakan Pengamanan Pejabat Negara yang Ikut Pemilu 2024

Megapolitan
Keliling Mencari Lawan Tawuran, Remaja di Tambora Malah Bertemu Polisi

Keliling Mencari Lawan Tawuran, Remaja di Tambora Malah Bertemu Polisi

Megapolitan
Polisi Telusuri Motor Jambret Emak-emak di Depok, Keberadaan Pelaku Masih Misteri

Polisi Telusuri Motor Jambret Emak-emak di Depok, Keberadaan Pelaku Masih Misteri

Megapolitan
Golkar Siap Ambil Langkah Politik dan Hukum jika MK Putuskan Proporsional Tertutup

Golkar Siap Ambil Langkah Politik dan Hukum jika MK Putuskan Proporsional Tertutup

Megapolitan
Temuan Ganjil BPK, Aset Gedung dan Jembatan Pemprov DKI Dicatat Berukuran 0 Meter Persegi

Temuan Ganjil BPK, Aset Gedung dan Jembatan Pemprov DKI Dicatat Berukuran 0 Meter Persegi

Megapolitan
Ketua RT Pluit Putri Sebut Jakpro Sewakan Lahan RTH untuk Pembangunan Sekolah Swasta

Ketua RT Pluit Putri Sebut Jakpro Sewakan Lahan RTH untuk Pembangunan Sekolah Swasta

Megapolitan
KPU Akan Atur Ketentuan Sumbangan Dana Kampanye yang Disalurkan Melalui Uang Elektronik

KPU Akan Atur Ketentuan Sumbangan Dana Kampanye yang Disalurkan Melalui Uang Elektronik

Megapolitan
KPU Berencana Izinkan Peserta Pemilu Punya 20 Akun Kampanye di Setiap Medsos

KPU Berencana Izinkan Peserta Pemilu Punya 20 Akun Kampanye di Setiap Medsos

Megapolitan
Ketua Komisi II: Banyak Rumor soal Rekrutmen Komisioner di Daerah, KPU dan Bawaslu Hati-hati...

Ketua Komisi II: Banyak Rumor soal Rekrutmen Komisioner di Daerah, KPU dan Bawaslu Hati-hati...

Megapolitan
Berdagang di Atas Saluran Air, 15 PKL di Tugu Utara Ditertibkan

Berdagang di Atas Saluran Air, 15 PKL di Tugu Utara Ditertibkan

Megapolitan
Pertahankan Tasnya yang Dirampas Jambret, Emak-emak di Depok Terpental ke Aspal

Pertahankan Tasnya yang Dirampas Jambret, Emak-emak di Depok Terpental ke Aspal

Megapolitan
Soal Dugaan Putusan MK Bocor, Ketua Komisi II DPR Yakin 9 Hakim Konstitusi Objektif

Soal Dugaan Putusan MK Bocor, Ketua Komisi II DPR Yakin 9 Hakim Konstitusi Objektif

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke