Padahal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki target untuk menyediakan 1,8 juta sumur resapan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan, target 1,8 juta sumur resapan merupakan kebutuhan di Jakarta, bukan target yang harus dipenuhi dalam lima tahun.
"Perlu kami jelaskan kembali, yang dimaksud 1,8 juta itu kebutuhan Jakarta, bukan harus dipenuhi dalam lima tahun atau dalam satu tahun. Tidak mungkin, itu kebutuhan Jakarta sejauh ini," ucap Riza melalui rekaman suara yang diterima, Rabu (24/2/2021).
Dia menuturkan, Pemprov DKI Jakarta memiliki perencanaan jangka panjang, termasuk dalam penyediaan sumur resapan.
Sehingga, penyediaannya tidak bisa diselesaikan hanya dalam satu periode kepemimpinan.
Dia memberikan contoh pembangunan MRT yang membutuhkan waktu beberapa periode kepemimpinan serta perencanaan jangka panjang.
Riza menambahkan, penyediaan sumur resapan tidak hanya dikerjakan oleh Pemprov DKI Jakarta, tetapi juga pihak swasta yang bertanggung jawab, seperti pemilik gedung, pengembang, pemilik apartemen, perkantoran, industri, dan sebagainya.
"Jadi 1,8 juta sumur itu adalah kebutuhan kita di Jakarta seluruhnya. Dan akan dikerjakan oleh setiap periode ke periode, gubernur ke gubernur. Sama seperti Kanal Banjir Timur yang tak bisa diselesaikan satu periode. Kanal Banjir Barat tak mungkin diselesaikan dalam satu periode," ucap dia.
Menurut Kepala Dinas SDA saat itu, Juaini Yusuf, sumur resapan yang sudah dibuat ini paling banyak berada di lahan atau aset milik Pemprov DKI jakarta, seperti di sekolah, taman, dan gedung-gedung dinas.
Juaini beralasan, belum masifnya pembangunan sumur resapan disebabkan Pemprov DKI Jakarta saat itu baru menggandeng dua vendor.
Oleh karenanya, pembangunan sumur resapan akan ditingkatkan dengan menggandeng sekitar 100 vendor.
Menurut Juaini, pada 2021-2022, Pemprov DKI Jakarta menargetkan akan membangun 300.000 titik sumur resapan.
Juaini mengeklaim, sumur resapan efektif mengatasi genangan. Contohnya sumur resapan yang dibuat di depan Kantor Kecamatan Jatinegara.
"Seperti yang dibilang seperti di depan Kantor Kecamatan Jatinegara itu biasa ada genangan di badan jalan, itu hilang lari ke sumur resapan itu," ucap Juaini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/24/17255641/realisasi-sumur-resapan-jauh-dari-target-wagub-dki-sebut-tak-harus