Salin Artikel

Saat Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Kabupaten Bekasi Tertahan Rombongan Presiden

Namun, kedatangan rombongan Jokowi yang bermaksud meninjau penanggulangan bencana di wilayah itu membuat penyaluran bantuan logistik bagi korban banjir yang digalang relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kabupaten Bekasi terhambat.

Distribusi logistik oleh relawan ACT terhadang oleh peraturan protokoler pengawalan Presiden.

"Hari ini sebetulnya kami ada 10 truk logistik, tapi tertahan oleh pasukannya Pak Presiden," kata Kepala Cabang ACT Kabupaten Bekasi, Linceu Deviyanti kepada Kompas.com, Rabu (24/2/2021).

"Kemarin kami itu dipinjamkan perahu Satpol PP. Hari ini kami bawa perahu sendiri tapi terhadang pasukannya Presiden, jadi tidak bisa masuk," lanjut Linceu.

Dia menyebutkan, distribusi logistik sangat penting karena masih banyak warga yang terjebak dan terisolasi di kediaman mereka akibat banjir yang belum surut sepenuhnya sejak tiga hari lalu.

"Kemarin kami cuma punya dua perahu, itu pun sana-sini menjerit minta dievakuasi, padahal mah tidak semuanya tertolong walau kami semaksimal mungkin setiap hari," kata Linceu.

Di dalam rumah-rumah di desa-desa itu, ada warga lanjut usia yang kesulitan untuk bergerak, apalagi mengevakuasi dirinya sendiri. Karena itu, kebutuhan dasar mereka harus diantar langsung.

"Tidak mungkin jalan kaki karena akan terbawa hanyut kita. Jadi mau tidak mau kami kasih logistik ke dalam," ujar Linceu.

"Kemarin saja ada yang stroke, kan tidak bisa ke mana-mana. Ada yang kakek-kakek, diam saja di dalam, kebayang nggak kalau kita nggak datang? Sampai mereka bilang belum ada bantuan selain dari ACT, karena mungkin yang lain nggak sampai ke dalam, tidak sampai ke yang tidak terjangkau," kata dia.

ACT Kabupaten Bekasi tidak hanya menyiapkan 10 truk berisi logistik tetapi juga food truck, dan truk air. Mereka juga telah menyiapkan ratusan nasi boks siap santap bagi para korban banjir yang terisolasi dan kelaparan.

Nasi boks dibagikan di jalan

Ia mengatakan, sejak sekitar pukul 09.00 WIB rombongan sudah tertahan. Jelang pukul 16.00, mereka memutuskan balik kanan karena tetap belum dapat tembus ke lokasi yang dituju.

Distribusi logistik pada malam hari di tengah situasi banjir dianggap berisiko.

Akhirnya, nasi-nasi siap santap itu dibagikan untuk warga yang bermukim tak jauh dari lokasi rombongan tertahan protokoler.

"Tadi kami bawa 500 boks. Itu nasi akhirnya dibagikan di jalan sama kami. Mau gimana?" kata Linceu.

"Saya bilang begini ke teman-teman, 'turun semuanya, bagikan sekarang juga'. Karena nasi itu takutnya mubazir kalau menunggu pasukan Presiden, takutnya enggak kemakan," lanjutnya.

Rencananya, sebagai ganti, selama tiga hari ini ACT Kabupaten Bekasi akan memasak langsung di lokasi banjir. Ini supaya distribusi makanan untuk para korban dapat lebih cepat dilakukan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/25/05595251/saat-bantuan-logistik-untuk-korban-banjir-di-kabupaten-bekasi-tertahan

Terkini Lainnya

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke