DS ditemukan tak bernyawa pada Kamis (25/2/2021) dengan kondisi kedua kaki terikat.
Jasad DS juga dimasukan ke dalam sebuah kantong plastik sampah berukuran besar.
Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota Komisaris Polisi Dhoni Erwanto mengatakan, sejauh ini polisi sudah memeriksa tujuh orang saksi atas kasus tersebut.
Dhoni menyebutkan, mereka yang diperiksa adalah orang-orang yang dikenal dekat dengan korban, termasuk pacar korban.
"Untuk saksi yang kami periksa saat ini ada tujuh orang, yaitu saksi yang ada di lokasi kejadian (TKP), keluarga korban, termasuk teman dekat korban (pacar)," ucap Dhoni, Jumat (26/2/2021).
Berdasarkan hasil otopsi, sambung Dhoni, korban diduga mengalami kekerasan sebelum ditemukan tewas.
Kata Dhoni, ada luka di bagian leher yang menjadi penyebab kematian korban.
“Kemarin kami sudah mendapatkan hasil, ada kekerasan terutama di bagian leher yang menyebabkan kematian korban,” ungkapnya.
Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan, dugaan sementara korban tewas karena dibunuh.
Untuk sementara, polisi menduga korban tewas dibunuh dengan cara dicekik.
"Diduga korban pembunuhan karena meninggal tidak wajar dalam kondisi terikat. Penyebab kematian ada tekanan benda tumpul pada leher (cekikan)," sebut Susatyo.
Sebelumnya, jasad seorang wanita ditemukan di depan sebuah toko bangunan di Jalan Raya Cilebut, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/2/2021).
Kondisi korban saat pertama kali ditemukan dalam keadaan terikat di kedua kakinya.
Jasadnya juga dimasukkan ke dalam sebuah kantong plastik sampah berukuran besar berwarna hitam. Saat ditemukan mayat wanita tersebut utuh.
Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi pun mendapatkan identitas korban.
Korban diketahui masih berusia 18 tahun dan berstatus pelajar SMA di wilayah Kabupaten Bogor.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/26/21253131/polisi-periksa-7-saksi-terkait-kasus-mayat-dalam-plastik-sampah-di-bogor