Sampah organik bisa dikelola untuk pakan ternak dan mengurangi pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Sampah (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
"Harapan kami memang nanti ke depan Jakarta Selatan harus punya pusat-pusat pengurangan sampah. Salah satu yang baik adalah yang organik,” kata Pelaksana Tugas Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Isnawa Adji dalam siaran pers, Minggu (28/2/2021) malam.
Menurut Isnawa, sisa sayur, buah-buahan, dan lainnya bisa diolah menjadi pupuk cair daripada dibuang.
Olahan sampah organik juga bisa dijadikan pakan ternak.
“Ini sangat bagus karena kandungan protein sangat tinggi," ucap Isnawa.
Isnawa mencontohkan, Pusat Recycle Center di Kecamatan Pesanggrahan bisa mengolah sekitar 500 ton sampah organik.
Ia berharap tempat tersebut dapat menjadi pusat optimalisasi sampah se-Kecamatan Pesanggrahan, sehingga ke depan tidak semua sampah dibuang ke Bantargebang.
"Jadi nanti pak camat dan para lurah punya hitung-hitungan berapa pengurangan sampah yang bisa kami lakukan, khususnya sampah organik. Jadi tidak semua harus dibuang ke Bantar Gebang, tapi bisa habis diolah di Pesanggrahan,” tambah Isnawa.
Selanjutnya, pupuk cair hasil olahan sampah organik bisa dibagikan ke RW-RW di Kecamatan Pesanggrahan.
Pupuk cair tersebut bisa digunakan untuk penghijauan untuk taman-taman.
Adapun Pusat Recycle Centre di Pesanggrahan menggunakan teknologi pengolahan sampah secara organik menggunakan larva.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/01/05550971/kurangi-sampah-yang-dikirim-ke-tpst-bantargebang-jaksel-harus-punya