Namun, tidak semua mendapat vaksin. Sebagian guru batal disuntik karena tidak memenuhi syarat.
Kasubag Umum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan Siti Maimanah menjelaskan, sekitar 30 guru batal divaksinasi Covid-19.
Rata-rata mereka tidak memenuhi syarat kesehatan karena memiliki darah tinggi atau hipertensi.
"Yang gagal vaksin sekitar 30-an laporannya. Kebanyakan yang belum itu rata-rata hipertensi," ujar Siti saat diwawancarai, Selasa.
Selain hipertensi, kata Siti, terdapat pula guru yang sedang hamil, memiliki sakit jantung, dan berstatus sebagai penyintas Covid-19.
"Terus ada juga yang hamil, kemudian penyakit bawaan. Ada juga yang pernah terpapar Covid-19, penyintas," ungkapnya.
Menurut Siti, guru yang belum bisa menjalani vaksinasi Covid-19 langsung didata dan akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
Vaksinasi Covid-19 tahap kedua di wilayah Tangerang Selatan, akhirnya dimulai pada Selasa ini.
Penyuntikan vaksin bakal dilakukan selama dua pekan hingga 16 Maret 2021.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Deden Deni menjelaskan, pihaknya menyiapkan sekitar 25.115 dosis vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech untuk digunakan pada tahap kedua.
Sasaran pesertanya antara lain aparatur sipil negara (ASN), guru, TNI-Polri, dan wartawan.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie yang belum disuntik vaksin karena masuk kategori lanjut usia, juga akan turut disuntik.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/02/18441551/puluhan-guru-di-tangsel-batal-divaksin-covid-19-disdik-rata-rata