Salin Artikel

Satu Tahun Covid-19 di Mata Tukang Gali Kubur, Kerja Ikhlas hingga Harap Cepat Usai

Mereka melihat dari jarak dekat betapa ganasnya virus ini dengan cepat menyebar hingga merenggut nyawa. 

Hal ini dirasakan Jasin (40), seorang tukang gali kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur.

Tegal Alur merupakan salah satu makam yang dikhususkan untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19.

"Cuma pas pandemi ini, kerja bisa padat panget, enggak pernah-pernah sebelumnya kayak begini," ungkap Jasin saat ditemui Kompas.com, Selasa (2/3/2021).

Harus Menyesuaikan Diri

Pada awal pandemi Covid-19, Jasin mengaku banyak penyesuaian yang harus dilakukan pihaknya.

"Awal-awal pandemi, kita enggak tahu bisa banyak banget yang dimakamin sehari, jadi gali kubur masih manual pakai tangan kayak ngemakamin biasa," jelasnya.

Karena semakin melonjaknya jumlah jenazah yang harus dimakamkan per harinya, petugas mulai kewalahan.

"Akhirnya minta ada alat berat, kalau enggak kita enggak sanggup," kata Jasin.

Tak hanya dari cara menggali kubur, dalam memakamkan ia juga harus mengenakan Alat Pelindung Diri (APD).

"Harus pakai APD, nah itu panas sekali kan kalau siang. Mandi keringat, sudah kayak lemper kita dilapis-lapis," ungkap Jasin.

Tak Bisa Istirahat

Jadwal kerja para petugas gali kubur jadi sangat padat dengan adanya pandemi Covid-19.

Jasin ingat betul, pekerjaannya terasa sangat berat di bulan Desember 2020.

"Bulan Desember pertengahan, pernah sampai 60-70 jenazah sehari, wah itu capek banget," terangnya.

"Kita mau makan, baru sesuap nyampe di tenggorokan eh sudah ada yang datang jenazah, enggak jadi makan," kata Jasin.

Untuk melaksanakan ibadah sholat pun ia kadang tak sempat, sebab banyaknya jenazah yang harus dimakamkan.

Padahal sehari-harinya, terdapat delapan regu yang masing-masingnya terdiri dari empat orang.

Regu-regu tersebut beroperasi secara bergantian dalam memakamkan jenazah terkait Covid-19.

Meski demikian, Jasin mengaku masih kewalahan dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari.

Makam Amblas Saat Musim Hujan

Kini, Jasin mengaku terbantu sejak dibukanya lahan makam terkait jenazah Covid-19 di lokasi lain.

Namun, tantangan baru menguji tukang gali kubur seiring dengan hujan yang turun dengan lebat di awal tahun 2021 ini.

"Sekarang ini kan musim hujan, makam-makam itu pada amblas" ujar Jasin.

Pasalnya, jenazah terkait Covid-19 biasanya dimakamkan dengan peti karbon.

Menurut Jasin, peti tersebut tak begitu baik kualitasnya sehingga rapuh jika terus-menerus terkena air hujan.

"Ini kan petinya biasa, pakai karbon, bukan peti dari kayu jati seperti peti jenazah yang biasa dipakai jenazah non-Muslim dari kayu jati, kuat," jelasnya.

Menurut Jasin, tak butuh waktu lama untuk makam-makam tersebut ambals jika hujan yang mengguyur datang secara rutin.

"Ini hujan tiga hari berturut-turut aja pasti ambrol, jadi banyak ini yang ambrol," tambah Jasin

Maka, meski pemakaman jenazah terkait Covid-19 mulai berkurang, Jasin dan kawan-kawan tak bisa bersantai sebab harus menata ulang makam-makam yang amblas saat ini.

Sudah Jadi Kewajiban

Setahun pandemi Covid-19 bergulir, Jasin mengaku mulai terbiasa dengan rutinitas baru yang harus dihadapinya di masa pandemi Covid-19

Menurut dia, rasa lelah yang harus dilaluinya setiap hari adalah konsekuensi pekerjaannya sebagai tukang gali kubur.

"Namanya kita orang pekerja, nggak boleh ngeluh juga. Sudah jadi kewajiban kan sebagai tukang gali kubur," katanya.

Jasin sadar bahwa selain dirinya banyak profesi lain yang juga mengemban beban berat karena pandemi Covid-19

"Pasti sopir ambulans juga capek, macet di jalan. Dokter suster juga pasti pada capek," kata Jasin.

"Lelah kita hilangnya karena pahala saja, memang capek, tapi sudah enggak kaget lagi, kebiasa sekarang," kata dia lagi.

Ia pun berharap agar masyarakat dapat lebih taat menjalankan protokol kesehatan agar pandemi Covid-19 segera berakhir.

"Kita taat aturan harus. Mudah-mudahan cepat berakhir ini Covid," tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/03/05550001/satu-tahun-covid-19-di-mata-tukang-gali-kubur-kerja-ikhlas-hingga-harap

Terkini Lainnya

Polisi Temukan 'Tisu Magic' hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke